jpnn.com, PALEMBANG - Mendekati hari H pembukaan Asian Games XVIII 2018, jumlah atlet, pelatih, ofisial dan tamu dari puluhan negara peserta makin banyak berdatangan.
Peningkatan jumlah dan pergerakan penumpang terpantau di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
BACA JUGA: Beto Akui Mulai Temukan Chemistry dengan Stefano Liliplay
Executive General Manager (GM) PT Angkasa Pura (PTAP) II Palembang, Bayuh Iswantoro mengatakan, telah terjadi peningkatan penumpang. Seperti kemarin (H-3 Asian Games), jumlah penumpang mencapai 16 ribu orang. Sedangkan saat kondisi normal per hari hanya 10-12 ribu orang.
Kenaikan ini imbas bertambahnya frekuensi penerbangan pesawat dari dan ke Palembang. Jika hari biasa sekitar 75 kali, maka saat ini bisa mencapai 150 penerbangan per harinya. “Sudah terjadi peningkatan penerbangan, per hari bisa 9-10 persen,” jelas Bayuh.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Semoga Seperti Era Bung Karno, Bukan SBY
Meski penerbangan meningkat, tapi tidak ada penambahan flight. Lalu lintas pesawat juga tidak terganggu. Sebab, lonjakan penerbangan masih di bawah slot maksimal yang sudah direncanakan.
Kata Bayuh, Bandara SMB II Palembang memiliki kapasitas slot yang besar untuk menampung pesawat yang datang. “Ya, kalau 150 penerbangan per hari itu masih di bawah kapasitas yang ada. Kita mampu melayani sekitar 400 penerbangan per harinya,” tandasnya.
BACA JUGA: Opening Asian Games: Panpel Siapkan Barbeque dan Es Krim
Ditambahkan Kepala Bagian Operasional PTAP II, Zulbrito, sampai saat ini belum ada maskapai yang mengajukan untuk menambah flight. Termasuk belum meningkatnya jumlah pesawat yanag akan parkir di Bandara SMB II.
“Semua atlet masih menggunakan penerbangan reguler, jadi sampai sekarang belum ada permintaan untuk parking stand pesawat carter,” imbuhnya. Di sisi lain, Bandara SMB II sudah menambah kapasitas apron. Dari 10 menjadi 14 pesawat.
Satu parking stand per jamnya bisa menampung dua pesawat. Jadi, kapasitas penerbangan masih sangat banyak. “Masih aman kok, belum ada kelebihan kapasitas penerbangan yang terjadi,” tukas Bayuh.
Selain SMB II, semua bandara yang terdekat juga disiagakan. Misal bandara di Lampung, Jakarta dan lainnya. “Saya rasa setiap bandara memang harus disiagakan, apalagi Palembang menjadi tuan rumah Asian Games,” imbuhnya.
General Manager Garuda Indonesia Branch Palembang Wahyudi Kresna menyatakan, jumlah penerbangan untuk Asian Games 2018 diperhitungkan cukup untuk melayani atlet, ofisial, suporter, dan wisatawan. Menurutnya, saat ini di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II ada 57 penerbangan ke seluruh kota. Dari total tersebut, lanjutnya, ada 35 penerbangan yang melayani rute Jakarta-Palembang. Garuda Indonesia sendiri memiliki 9 penerbangan rute Jakarta-Palembang. "Jumlah ini sudah memadai untuk mengangkut tamu," jelasnya.
Dijelaskannya, di Palembang hanya digelar 10 cabor. Inasgoc memperkirakan hanya ada sekitar 5 ribu atlet, ofisial, dan suporter yang datang. Jadwal pertandingan pun menyebar maka kedatangan diprediksi bertahap. "Memang akan ramai, tapi tetap tertangani," katanya.
Dia mengakui, beberapa maskapai memang ada yang menambah frekuensi penerbangan. Namun, pihaknya tidak ada rencana untuk ajukan penerbangan tambahan. Garuda Indonesia menyiasati dengan mengganti satu pesawatnya menjadi Airbus 330-300. Pesawat berbadan besar ini bisa menampung lebih banyak penumpang. "Kapasitas tempat duduk bertambah dua kali lipat, jadi seperti extra-flight juga," ujarnya.
Untuk harga tiket, ia berharap tetap stabil. Dikatakannya, maskapai tidak mungkin melanggar batas atas dan batas bawah tarif yang sudah ditentukan pemerintah. Saat ini tarif tiket ekonomi untuk maskapai full services seperti Garuda Indonesia batas atas Rp1,1 juta dan batas bawah Rp500 ribu.
"Bahkan kalau lihat di Traveloka, pada 15-18 Agustus masih ada tiket penerbangan medium dan LCC di kisaran Rp400 ribu," katanya. Meski demikian, Wahyudi menyatakan kalau yang mesti diantisipasi adalah persoalan kepulangan yang mungkin akan terkonsentrasi pada tanggal tertentu.
Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumsel Afrian Joni menyatakan, akan berkoordinasi dengan pihak terkait. "Akan coba kita antisipasi," ujarnya. Guna kelancaran transportasi bagi atlet dan negara peserta Asian Games 2018 serta media peliput, kereta Light Rail Transit (LRT) Sumsel bakal ditutup sementara untuk umum. Pembatasan operasional LRT Sumsel tersebut bakal dilakukan 16-18 Agustus nanti.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Sumsel, Suranto mengatakan pembatasan dua hari itu dilakukan karena 16-18 Agustus merupakan puncak kedatangan atlet, ofisial dan tamu dari negara peserta Asian Games 2018. “Kami prioritaskan dulu untuk atlet, ofisial, panitia dan awak media peliput baik lokal, nasional ataupun media asing,” jelasnya.
Kemudian, mulai 19 Agustus hingga 2 September, pengoperasian LRT Sumsel tetap mengutamakan pelayanan penyelenggaraan Asian Games. “Tapi masyarakat umum bisa naik juga dengan gratis. Hanya saja, dibatasi jumlahnya di setiap stasiun,” kata Suranto.
Pembatasannya berbeda di setiap perjalanan kereta LRT. Misal, dari Stasiun Bandara menuju Stasiun DJKA, masyarakat bisa naik dari 4 stasiun. Yakni Stasiun Bandara 100 penumpang. Stasiun Bumi Sriwijaya 100 penumpang, Stasiun Cinde sebanyak 60 penumpang, dan Stasiun Ampera 70 penumpang.
Sedang untuk perjalanan dari stasiun DJKA ke Stasiun Bandara akan dibatasi di lima stasiun. Yakni Stasiun DJKA sebanyak 80 penumpang, Stasiun Jakabaring 80 penumpang, Stasiun Ampera 50 penumpang, Stasiun Cinde 50 penumpang, dan Stasiun Bumi Sriwijaya sebanyak 70 penumpang. “Jika nantinya ada permintaan dari panitia Asian Games untuk membawa atlet dan ofisial, maka pembatasan penumpang umum diatur kembali sesuai jumlah yang diperlukan,” terangnya.
Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan trainset yang bakal beroperasi masih sebanyak 4 unit dengan satu trainset lagi sebagai cadangan. Saat ini, kereta LRT Sumsel melakukan 38 kali perjalanan. Untuk mendukung kelancaran operasional di setiap stasiun LRT juga telah dibuat posko terpadu gabungan dari PT KAI, PPK LRT Sumsel, Waskita, PT INKA, PT LEN, Dishub Sumsel, Polri dan Tim Inasgoc.
Jika terjadi kendala operasional, bisa dengan cepat dikoordinasikan dan diperbaiki. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar operasional LRT Sumsel berjalan dengan lancar tanpa meninggalkan aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang,” pungkasnya. (cj15/cj16/cj17/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Venue Gulat Asian Games 2018 Bikin Technical Delegate Puas
Redaktur & Reporter : Budi