Asian Games 2018: Tim Estafet Target 38,45 Detik

Jumat, 16 Maret 2018 – 01:04 WIB
Ilustrasi Asian Games 2018. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) manargetkan medali untuk tim estafet 4 x 100 meter putra pada Asian Games 2018.

Pelatih Eni Nuraeni optimistis bisa mewujudkan harapan itu.

BACA JUGA: Jelang Asian Games, Karateka Sebut Syafruddin The Real CdM

Pada SEA Games 2017 lalu, tim estafet putra terdiri dari Mohd Fadlin, Iswandi, Eko Rimbawan, dan Yaspi Boby.

Saat itu mereka mampu meraih medali perak sekaligus mencetak rekor nasional dengan waktu 39,05 detik.

BACA JUGA: Bob Hasan Pasang Target Satu Emas

Kini, Iswandi harus menepi lantaran cedera. Eni memilih Lalu Muhammad Zohri. Pelari asal Nusa Tenggara Barat itu didapuk menjadi pelari kedua saat invitation tournament Februari lalu.

Hasilnya, catatan waktu skuad estafet anyar itu hanya selisih 0,02 detik lebih lambat dari rekornas. Yakni, 39, 07 detik.

BACA JUGA: Asian Games 2018: Polri Kerahkan 2.600 Personel di Ring 1

Lalu merupakan pemain termuda di antara empat pelari estafet. Dia baru berumur 17 tahun.

”Memang di awal-awal agak canggung. Tapi senior-senior terus mendukung saya saat berlatih. Sudah biasa sekarang,” ucap Eni, Rabu (14/3).

Hingga saat ini, Eni masih terus meningkatkan koordinasi dan kerja sama tim empat atletnya tersebut.

”Kan ada personel baru (Lalu). Teknik peralihan tongkat dan cara berlari Lalu masih harus dibenahi,” ungkap Eni.

Eni melihat Lalu masih belum konsisten dalam pertukaran tongkat.

Eni juga masih terus mengutak-atik komposisi pelari 1, 2,3, dan 4 tim estafet putra. Komposisi sekarang, Fadlin didapuk menjadi pelari pertama, diikuti Lalu, Eko, dan Boby.

Fadlin yang memiliki reaksi tolakan keluar dari boks start yang cepat merupakan alasan pelatih 70 tahun itu di posisi pelari pertama.

Kemudian, pelari kedua diisi oleh Lalu yang dinilai memiliki akselerasi lebih cepat dibanding tiga seniornya.

Selanjutnya, Eko yang berada di pelari ketiga memiliki keunggulan berlari di tingkungan 200 meter yang cepat dan stabil.

”Untuk pelari terakhir itu harus seorang fighter memiliki jiwa petarung. Nah itu ada Boby,” terang Eni.

Tapi, Eni tidak menutup kemungkinan untuk mengubah komposisi itu.

Sebab, tim masih proses latihan umum. Semuanya bisa berubah tergantung kebutuhan.

”Kami juga harus antisipasi mereka supaya tidak cedera. Saya juga lihat progress atlet pelapis dengan adanya turnamen seperti Kejurnas Atletik, Singapura Open, dan Thailand Open. Kalau mereka ada yang lebih baik kenapa tidak,” jelasnya.

Tim estafet putra memiliki target bisa tembus waktu 38,45 detik. Dengan begitu setidaknya bersaing dengan Tiongkok dan Jepang yang masing-masing mencatatkan waktu 37,99 detik dan 38,49 detik pada Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan. (han)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018, Beban di Pundak Sharon dan Tanya


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler