jpnn.com, JAKARTA - Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Manggala Agni bersama para pihak terkait tetap siaga melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), meskipun Asian Games 2018 usai.
Setiap hotspot yang terdeteksi akan dilakukan groundcheck, dan jika terjadi kebakaran dilakukan pemadaman sedini mungkin agar tidak meluas.
BACA JUGA: KLHK Menang, Pelaku Karhutla Harus Bayar Rp1,3 Triliun
“Manggala Agni akan terus melakukan patroli terpadu sebagai upaya antisipasi kebakaran hutan dan lahan dan akan tetap siaga menghadapi setiap potensi karhutla terutama pada musim kering di beberapa daerah rawan,” tegas Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan.
Di wilayah Sumatera Selatan, Manggala Agni, berhasil menanggulangi kebakaran yang terjadi pada empat titik api pada Sabtu (8/9). Manggala Agni Daops Banyuasin bersama BPBD Ogan Ilir melaksanakan pemadaman di Desa Parit dan Desa Soak, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. Kebakaran seluas kurang lebih 3 Ha ini terjadi di lahan mineral atau lahan nongambut.
BACA JUGA: KLHK Menang Gugatan Kasus Karhutla Senilai Rp 979 Miliar
Selain pemadaman melalui darat, satgas udara juga melaksanakan pemadaman udara yang dibantu dengan helikopter Bolcow PK-EAA 105 dengan melakukan 53 kali water bombing di titik api di Desa Parit dan Desa Soak, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.
Di Ogan Kemering Ilir (OKI), Manggala Agni Daops OKI juga melakukan pemadaman seluas 7 Ha di Desa Pangkalan Lampam, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI. Diwaktu yang sama Manggala Agni Daops OKI juga mengirimkan personil untuk memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di Desa Talang Rimba, Kecamatan Cengal, Kabupaten OKI. Dibantu pemadaman melalui udara dilakukan pesawat MI8 RA-22582 sebanyak 60 kali waterbombing.
BACA JUGA: Indonesia Climate Change Education Bakal Digelar di Medan
Sampai dengan tanggal 8 September 2018 jam 20.00 WIB, pantauan hotspot Satelit NOAA terpantau 20 titik di seluruh Indonesia, dengan rincian Riau 1 titik (Kab. Pelalawan), Sumsel 4 titik (Kab. Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu), Kalbar 8 titik (Kab. Sekadau, Ketapang, Melawi, Sintang), Bangka Belitung 1 titik, Jabar 2 titik, dan Lampung 4 titik. Total hotspot sampai dengan 8 September 2018 sebanyak 3.131 titik. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alex Waisimon, Pahlawan Biodiversity ASEAN dari Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi