jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan Velodrome Rawamangun dan Jakarta Equestrian Center (JEC) yang akan digunakan untuk Asian Games 2018 masih dalam proses penyelesaian.
Berdasar pantauan Jawa Pos di Velodrome Rawamangun, Selasa (3/4), pengerjaan track masih mendominasi.
BACA JUGA: Final Sepak Bola Asian Games 2018 Dihelat di Pakansari
Sebanyak 18 pekerja asing dari Jerman didatangkan untuk memasang kayu yang diimpor langsung dari Siberia.
Cuaca yang cukup lembab di Jakarta mengharuskan velodrome untuk menggunakan pendingin ruangan.
BACA JUGA: Jelang Asian Games 2018, GOR Bulungan Masih Bermasalah
Itu semua karena berpengaruh dengan kondisi kayu yang tengah di pasang.
Sebab, menurut informasi yang diterima Jawa Pos, sejenis kayu pinus tersebut sudah dioven kering.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Elga Lebih Berpeluang di Nomor Track
“Kami juga menggunakan buka-tutup atap untuk menghemat listrik,” terang CEO PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandi.
Arena balap sepeda track itu bisa menampung sekitar 2.500 penonton saat Asian Games berlangsung.
Namun, jika ditambah dengan penonton berdiri, bisa mencapai kapasitas 5.000 penonton.
Semula, velodrome Rawamangun ini dijadwalkan selesai Juli 2018, persis sebulan sebelum Asian Games.
Akan tetapi, dengan melihat kondisi saat ini, kemungkinan besar proses penyelesaian bisa lebih cepat.
Jakpro yang juga pemegang kewenangan pembangunan velodrome mengejar waktu hingga akhir April ini untuk penyelesaian.
“Pada Mei mendatang UCI (Federasi balap sepeda dunia, Red) datang untuk sertifikasi, mudah-mudahan lancar,” terang Satya.
Koordinasi dengan PB ISSI juga cukup krusial untuk mendapatkan sertifikasi UCI.
Dengan modal hasil sertifikasi UCI nanti, semua catatan waktu yang tercipta di Asian Games bisa disahkan, termasuk rekor dunia yang kemungkinan tercipta. (nap/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018: Angkat Besi Kelas 48 Kg Putri Kurang Greng
Redaktur & Reporter : Ragil