jpnn.com, JAKARTA - Para atlet penyandang disabilitas akan unjuk prestasi di ajang Asian Para Games 2018. Multievent paralympic se-Asia itu akan berlangsung di Jakarta, 6-13 Oktober mendatang.
Sebanyak 2.888 atlet difabel dari 41 Negara akan bertarung memperebutkan 568 medali emas dari 18 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sekaligus mencatatkan rekor peserta terbanyak sejak digelar pertama kali tahun 2010 di Guangzhou, Tiongkok.
BACA JUGA: Cabor Atletik Targetkan Tiga Medali Emas di APG 2018
Sebelumnya, tercatat ada 2.405 atlet yang berpartisipasi pada Asian Para Games 2010. Edisi berikutnya, Asian Para Games 2014 Incheon, Korsel diikuti oleh 2.458 atlet. ”Rekor peserta pecah. Sebelumnya belum pernah seperti ini,” ucap Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari.
Dari jumlah tersebut, atletik menjadi cabor dengan jumlah peserta terbanyak. Sejumlah 714 atlet dari 39 negara. Seluruh atlet rencananya akan tiba di Wisma Atlet Kemayoran pada 1 Oktober.
BACA JUGA: Bonus Atlet Asian Para Games 2018 Setara Asian Games
Meski begitu, lanjut Okto, jumlah negara yang berpartisipasi belum lengkap. Inapgoc masih menunggu kepastian Palestina dan Yaman. ”Kami masih terus berusaha agar dua negara itu mau mengirimkan atletnya,” ujarnya.
Mengingat, jumlah atlet yang sangat banyak, panitia penyelenggara Asian Para Games (Inapgoc) akan lebih fokus menyiapkan field of play (FOP) dan penanganan kecelakaan. Tujuannya untuk meningkatkan keselamatan atlet dan meminimalkan resiko kecelakaan saat lomba.
BACA JUGA: Menko Puan Yakin Asian Para Games 2018 Bakal Sukses
”Kami sudah antisipasi pada game tertentu yang memiliki tingkat rawan tinggi. Namun, bukan berarti minim kecelakaan saat pertandingan,” kata Direktur Divisi Sport Inapgoc Fanny Riawan.
Fanny berkaca pada kasus Paralimpiade 2016 Rio, Brasil. Saat itu, atlet sepeda asal Iran, Bahman Golbarnezhad, meninggal dunia karena terjatuh saat bertanding di Sirkuit Grumari. ”Makanya sebelum kami menentukan venue, masing-masing technical delegate ikut mencoba sendiri untuk memastikan aman,” terangnya.
Untuk field of play, Fanny bersyukur mendapat bantuan Inasgoc. Matras judo, misalnya. Inapgoc menggunakan matras yang sama seperti yang digunakan saat Asian Games. Jadi secara kualitas sudah teruji. (han)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kawasan Pondok Indah Bebas Ganjil Genap Selama APG 2018
Redaktur & Reporter : Soetomo