Asing Boleh Beli Saham Garuda

Rabu, 11 Januari 2012 – 19:19 WIB

JAKARTA - Saham maskapai penerbagangan PT Garuda Indonesia Tbk mulai dilirik asing. Informasi yang beredar di pasar menyebut, dua pemain asing di bisnis penerbagan tengah mengincar saham Garuda.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai, pembelian sebagian saham Garuda oleh asing bukanlah hal yang perlu dipersoalkan. "Jadi tidak masalah," ujarnya.

Sebagaimana diwartakan, saat penawaran saham perdana (IPO), tidak semua saham Garuda laku terjual. Akibatnya, tiga underwriter, yakni Danareksa Sekuritas, Bahana Securities, dan Mandiri Sekuritas harus membeli saham yang tidak terserap investor.

Dari 6,3 miliar saham Garuda yang dilepas saat IPO, hanya 3.327.331.275 lembar yang terserap pasar, baik melalui pooling investor ritel ataupun institusi.

Sedangkan sisanya 47,48 persen atau 3.008.406.725 lembar saham harus diserap penjamin emisi. Untuk itu, Danareksa, Bahana, serta Mandiri Sekuritas harus merogoh kocek hingga Rp 2,25 triliun. Para underwriter itulah yang selama ini berencana melepas saham Garuda untuk mengurangi beban finansial yang harus mereka tanggung.

Nah, saat ini, kabarnya ada dua pemain asing yang siap membeli 10 persen saham Garuda. Yakni Cathay Pacific Airways dan Delta Airlines.

Menurut Dahlan, dua maskapai asing yang dikabarkan melirik saham Garuda tersebut merupakan pemain besar yang punya reputasi bagus di industri penerbangan internasional. "Mudah-mudahan, kalau mereka masuk bisa mendorong kinerja Garuda," katanya.
      
Cathay Pacific adalah maskapai penerbangan yang berpusat di Hongkong. Maskapai ini menjadi langganan penghargaan bergengsi dari Skytrax. Antara lain menjadi satu di antara empat maskapai berbintang 5 di dunia. Delta Airlines adalah perusahaan penerbangan yang berpusat di Atlanta, Georgia, AS. Delta Airlines melayani penerbangan domestik dan internasional, termasuk Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Kepulauan Karibia.

Data terbaru menyebut, total armada Delta 730 pesawat dan 225 pesawat regional, membuatnya menjadi maskapai terbesar di dunia dalam ukuran armada. Usia rata-rata pesawatnya 14,9 tahun.

Dahlan menambahkan, dirinya pernah membicarakan perihal kemungkinan pembelian sebagian saham Garuda oleh maskapai asing dengan manajemen Garuda. "Direksi Garuda bilang tidak masalah," ujarnya. (owi/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SG Jajaki Bangun Pabrik di Kamboja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler