jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kominfo menggelar Literasi Digital Sektor Pemerintahan bagi aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Bupati Kabupaten Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, ASN Purbalingga diharapkan bisa mengikuti perkembangan teknologi yang makin masif berkaitan dengan pelayanan publik kepada masyarakat.
BACA JUGA: Begini Cara Si Cantik Tatjana Saphira Hindari Cyber Bullying
"Mereka yang tidak mampu menyesuaikan teknologi akan tergilas. ASN adalah ujung tombak pemerintahan,” kata Bupati Dyah dalam keterangannya, Rabu (9/11).
Menurut Bupati Dyah, kehadiran internet memberikan dampak positif dan negatif, sehingga ASN diharapkan lebih bijak menggunakan fungsi internet.
BACA JUGA: Tepergok Berselingkuh dengan Istri Anggota TNI, Aipda AL Dipecat dari Polri
Dalam hal positif, internet memberikan banyak kemudahan dalam mendapatkan akses informasi, dan mempermudah komunikasi jarak jauh secara realtime.
"Ini adalah dampak kemajuan teknologi. Apabila tidak kami gunakan dengan baik, akan berdampak negatif," ujarnya.
BACA JUGA: Implementasikan Kurikulum Merdeka di Wilayah 3T, Guru Harus Melek Literasi DigitalÂ
Dia melanjutkan sekarang ini banyak tersebar konten negatif, salah satunya cyber bullying. ASN diharapkan tidak hanya mampu mengoperasikan internet, tidak cukup hanya menguasai digital skill.
Ia menekankan, selain mampu dalam memahami digital skill, ASN harus mampu menerapkan etika digital, budaya digital, dan keamanan digital untuk meminimalisir konten-konten negatif.
Lebih lanjut, Dyah mengungkap, saat ini penyebaran hoaks di dunia media sosial terus mengalami peningkatan dan dapat mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu dia mengimbau agar ASN Purbalingga bisa berperan memerangi penyebaran hoaks dan konten negatif.
Saat ini Dyah mengharuskan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Purbalingga untuk berinovasi. Hal itu dilakukan agar ASN Purbalingga harus cakap digital dengan memanfaatkan teknologi untuk merilis inovasi.
“ASN Purbalingga harus cakap digital. Berikutnya juga sosialisasi untuk menghasilkan inovasi, tidak hanya pada tingkat kabupaten tapi juga tingkat desa,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto menyampaikan bahwa materi yang diberikan kepada para peserta kegiatan didasarkan pada empat pilar Literasi Digital, yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Budaya Digital dan Etika Digital.
Selain digital skill dan safety, ASN perlu memahami digital ethic dan digital culture karena berkaitan dengan etika keseharian.
"Sebagai ASN seyogyanya paham dalam menyampaikan tulisan atau selfie di media sosial. Seringkali men-share yang tidak seharusnya seperti unek-unek. Di situ diperlukan kebijakan dalam menuturkan hal-hal tertentu di media sosial,” kata Direktur Bonifasius yang akrab disapa Boni.
Dia juga menyampaikan berbagai teknologi dan inovasi yang bergerak kian cepat merupakan cambuk agar ASN bisa menggunakan dan menguasai teknologi makin detail untuk pembelajaran dan bekerja. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad