jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) gencar meningkatkan kecakapan digital bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan SDM.
Salah satunya melalui kegiatan Literasi Digital sektor pemerintahan Nusa Tenggara Timur yang diikuti sekitar 150 ASN.
BACA JUGA: 4 Pejabat Kemenkominfo Diperiksa dalam Sidang Korupsi BTS 4G
"Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi, mari banjiri ruang digital dengan konten-konten yang positif dan kreatif,” kata Direktur Pemberdayaan Informatika Boni Pudjianto dalam keterangannya dikutip Minggu (13/8).
Staf Ahli Gubernur Nusa Tenggara Timur Bidang Perekonomian dan Pembangunan Marius Ardu Jelamu menekankan bahwa dinamika sosial dan digital berkembang sangat maju.
BACA JUGA: Gandeng Komsos KWI dan KAM, Kominfo Gelar Seminar Literasi Digital untuk Pengguna Medsos
Oleh karena itu, ASN sebagai pelayan publik dituntut untuk dapat beradaptasi di era transformasi ini.
“Seminar literasi digital ini berguna untuk memajukan kemampuan ASN di bidang digitalisasi,” ucap Marius.
BACA JUGA: Literasi Digital Menangkal Hoaks di Masa-Masa Tahun PolitikÂ
Sementara itu, Wawan Hermawan selaku narasumber yang hadir pada kegiatan Literasi Digital memaparkan terkait etika digital di sektor pemerintahan.
Kode etik harus diperhatikan agar aman di dunia digita dan menerapkan gerakan saring dulu sebelum sharing yang harus selalu ditetapkan.
Selain itu, Machmudan Sadik selaku narasumber di kegiatan Literasi Digital turut menjelaskan terkait kecakapan digital di sektor pemerintahan.
Kemampuan dalam menyeleksi data yang banyak pada setiap harinya dan mampu memahami dengan baik.
"Selain itu, literasi digital memberikan dua mata sisi bisa sangat welcome dan disisi lain ada dampak yang akan kita hadapi” jelas Sadik.
Kegiatan Literasi Digital untuk ASN Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu upaya literasi digital di sektor pemerintahan dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kemenkominfo.
Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga 2024. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad