"Itu partisipasi kami pedagang pasar sebagai bagian masyarakat untuk dukung Jokowi. Tujuannya memang supaya teman-teman pedagang memilih Jokowi," ujar Ketua Litbang DPP APPSI, Setyo Edi kepada wartawan di kantor Panwaslu DKI, Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, Senin (3/9).
Setyo mengungkapkan, Jokowi telah menjadi ikon bagi anggota APPSI. Pasalnya, Jokowi selaku Walikota Solo kerap mengambil kebijakan yang pro pedagang pasar. Oleh karenanya, APPSI merasa perlu untuk mengajak warga jakarta memilih Jokowi sebagai DKI 1.
Setyo menolak jika iklan APPSI dianggap sebagai pesanan pihak Jokowi-Ahok. Ia mengklaim bahwa pembiayaan iklan tersebut merupakan sukarela para anggota APPSI.
"Duitnya aja dari pedagang. Total untuk iklan sekitar seratusan juta," ungkap Setyo.
Soal tuduhan pelangggaran ketentuan kampanye, Setyo menilainya salah alamat. Alasannya, ujar Setyo, organisasinya bukanlah bagian dari tim kampanye Jokowi-Ahok.
"Kami kan bukan tim kampanye. Kita kan hanya mengapresiasikan kecintaan padagang pasar kepada Jokowi, apa itu salah? Jadi nggak salah, karena kami masyarakat bukan tim kampanye," pungkasnya.
Setyo dan perwakilan APPSI mendatangi markas Panwaslu DKI didampingi Ketua DPP Gerindra DKI Jakarta, M.Taufik. Menurut Taufik, iklan yang dipasang APPSI bukanlah pelanggaran kampanye. Ia memastikan, APPSI bukan bagian dari tim kampanye Jokowi-Ahok.
"Iya bagus jadi top APPSI nya menurut saya. Yang jelas bahwa, kalau saya menilai tidak ada unsur kampanye, tidak masuk dalam kriteria kampenya menurut saya. Karena APPSI itu di luar semua, di luar tim kampanye, di luar penyelenggara, di luar relawan," ujar Taufik.
Iklan APPSI yang ditayangkan 4 stasiun TV swasta pada tanggal 27 Agustus 2012 lalu diadukan oleh tim sukses pasangan calon Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli ke Panwaslu DKI. Iklan tersebut dinilai mengandung unsur-unsur kampanye antara lain adanya ajakan memilih menjabarkan visi misi dan menampilkan pasangan calon.
Saat ini Panwaslu tengah mendalami kasus ini untuk menentukan adanya pelanggaran atau tidak. Beberapa saksi telah dipanggil untuk dimintai keterangan, salah satunya Ketua APPSI sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Namun, Prabowo yang dua kali dipanggil Panwaslu DKI selalu mangkir. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap Jokowi Tak Punya Kesantunan Politik
Redaktur : Tim Redaksi