Hasil itu menjadi sebuah sejarah bagi Aspac. Pasalnya, inilah kali pertama mereka berhasil menang atas SM di fase reguler NBL Indonesia. Di dua musim sebelumnya, Aspac dipaksa keluar lapangan dengan kepala tertunduk.
Selain itu, kemenangan tersebut juga menjadi revans bagi Aspac kala dijungkalkan SM di seri kedua di Jakarta Januari silam. Saat itu, mereka harus kalah lewat pertandingan overtime.
Tanda-tanda kemenangan Aspac sejatinya memang sudah terlihat di awal pertandingan. Mario Gerungan dkk mampu tampil solid dengan pola man to man yang mereka jalankan. Game plan itu sukses membuat para pemain SM seperti mati kutu.
Arki Dikania Wisnu yang biasanya tampil begitu lincah juga seolah kehilangan bentuk permainan terbaiknya. Di kuarter pertama, Aspac sudah leading cukup telak 20-12.
Situasi tak berubah di kuarter kedua. Aspac tetap bisa menjaga konsistensi permainannya.
Meski Isman Thoyib harus ditarik keluar untuk sementara karena akumulasi foul, Aspac tetap mampu mempertahankan irama permainannya. Keunggulan Aspac tak berubah. Mereka leading dengan skor 31-23 di kuarter kedua.
Point guard Prastawa membuat Aspac kian jauh meninggalkan perolehan poin SM. Di kuarter ketiga, anak pasangan Rastafari Horongbala- Julisa Rastafari tersebut berhasil mendonasikan enam angka untuk membantu Aspac menang dengan skor 45-37.
Prastawa memang layak disebut sebagai bintang. Total, dia berhasil menjadi top scorer dengan raihan 19 poin. Di kubu SM, Arki berhasil menjadi pengumpul poin terbanyak dengan 11 angka. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... La Nyalla Tak Mau Ada Caretaker
Redaktur : Tim Redaksi