jpnn.com, MEDAN - PSMS Medan harus menerima kenyataan pahit dengan kekalahan 1-3 dari PSPS Riau di Stadion Teladan, Rabu (23/8) sore.
Dua gol Viktor Pae dan Herman Dzuamafo menghadirkan mimpi buruk bagi Ayam Kinantan.
BACA JUGA: PSPS Kudeta PSMS Medan dari Puncak Klasemen Grup 1
Kekalahan 1-3 dari PSPS Riau di Stadion Teladan, Rabu (23/8) mengubah peluang PSMS yang awalnya di atas angin.
Kekalahan yang bukan saja menunda tiket PSMS ke 16 besar Liga 2 tapi juga mengancam peluang tim besutan Mahruzar Nasution itu untuk lolos.
BACA JUGA: PSPS Permalukan PSMS di Hadapan Pendukungnya
Kekalahan itu membuat posisi PSMS di puncak klasemen untuk pertama kalinya tergeser. Dengan koleksi 20 poin, PSMS dikudeta PSPS Riau yang kini mengoleksi 22 poin.
PSMS masih menyisakan satu laga lagi kontra Persih Tembilahan di kandang lawan dan wajib menang.
BACA JUGA: PSMS Tak Didampingi Pelatih Saat Hadapi PSPS
Pasalnya dua pesaing Persiraja dan PS Timah Babel berada membuntuti dengan hanya berselisih satu poin.
"Ya kami harus menang di laga terakhir. Memang mereka (Persih, Red) saat ini tidak ada peluang. Namun justru yang bermain lepas itu yang bisa membahayakan. Sementara kita bermain dengan beban," kata Asisten pelatih PSMS, Edy Syahputra.
Soal kekalahan tersebut, Edy mengakui PSMS bermain di bawah performa terbaiknya. Sementara PSPS justru bermain lebih baik.
"Ya saya juga heran, anak-anak seperti tidak ada stamina. Saya tidak mau menyalahkan recovery kami yang cuma tiga hari karena lawan juga mengalami hal yang sama. Ini juga kesalahan saya," kata Edy.
Selain itu pelatih berlisensi B AFC ini mengakui jika timnya mengalami kelemahan di sisi kanan. Tidak ada pemain yang murni memiliki posisi sebagai full back kanan di tim saat ini.
"Kita hanya punya Derry. Wanda cedera, mau pindahkan Tony ke sana sementara di kiri juga tidak ada pemain. Jadi ini menjadi catatan khusus bagi kami," katanya.
Pada laga itu PSMS yang tak dipimpin head coachnya Mahruzar Nasution karena mengikuti ujian lisensi A AFC mendapat tekanan di awal laga dari PSPS Riau. Mengandalkan duet Herman Dzumafo dan Fiwi Dwipan, Asykar Bertuah tak membiarkan PSMS mendominasi.
Malah PSMS hanya menyerang lewat serangan baik. Terbukti menit keempat Ichsan Pratama langsung memberikan ancaman lewat tendangan dari luar kotak penalti. Namun tendangannya membentur mistar.
PSMS akhirnya keluar dari tekanan dan berhasil membuat peluang gol. Tepatnya pada menit ke-8, Dimas Drajad memanfaatkan umpan dari tendangan bebas Suhandi, melepaskan sepakan namun masih bisa ditangkap kiper Askar Betuah-julukan PSPS.
PSMS akhirnya menciptakan gol menit ke-28. Umpan silang dari Dimas Drajad gagal dihalau kiper lawan, Gianluca Pandeynuwu. Bola diteruskan Zulfikar yang berdiri bebas dengan sontekan.
Masuknya Firman Septian menambah daya gedor PSPS. Setelah turun minum, PSPS langsung menyengat. Hasilnya menit 60 PSPS menyamakan skor lewat Viktor Pae melalui tendangan bebas.
Gol itu membuat PSMS panik. Mereka pun berupaya menyerang lawan meskipun kerap putus dimentahkan barisan belakang lawan.
Keasyikan menyerang, striker PSPS Herman Dzumafo yang lolos dari kawalan menggiring bola dari sisi tengah lapangan dan melepaskan tendangan keras ke gawang PSMS pada menit 68. Skor pun berubah 2-1 untuk PSPS. Gol ini langsung membuat permainan PSMS berubah.
Tim tamu semakin mendominasi permainan, sementara PSMS menyerang tanpa arah. Keputusan Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra, mengeluarkan Legimin Raharjo dan Zulfikar tak juga mengubah permainan.
Malah, di pengujung pertandingan usai, Viktor Pae lagi-lagi berhasil menjebol gawang PSMS memanfaatkan assist Fiwi Dwipan sekaligus menuntaskan laga ini dengan skor akhir 1-3 untuk kemenangan PSPS.
Ini menjadi kekalahan ketiga PSMS musim ini. Kekalahan ini juga mencoreng rekor 100 persen kemenangan PSMS di kandang.
Selain itu ini menjadi kekalahan kedua beruntun PSMS dari lawan yang sama di kandang. Di ISC B tahun lalu, PSMS juga tumbang dari PSPS 2-3.
Sementara Asisten Pelatih PSPS, Marwal Iskandar mengatakan timnya punya peluang lebih baik saat ini. Namun masih ada satu laga lagi.
"Kami merasa belum lolos karena masih ada satu pertandingan lagi. PSMS juga masih punya peluang lolos karena melawan Persih," kata Marwal.
Eks pemain PSMS ini mengakui timnya berjuang keras di lapangan mengejar ketertinggalan. "Semua ini pemain yang menentukan.
Mereka menerapkan kerja keras selama latihan. Yang terpenting itu pemain disiplin posisi dan bermain baik," pungkasnya. (don)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persebaya Pastikan Lolos 16 Besar
Redaktur & Reporter : Budi