jpnn.com - SURABAYA --Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek SpM (K) datang secara khusus dalam kegiatan Hari AIDS Sedunia (HAS) di Jawa Timur.
Dia berpesan agar seluruh ibu hamil juga menjalani tes HIV/AIDS. Sebab, berdasar data Kementerian Kesehatan, 10.626 ibu rumah tangga terinfeksi virus yang menyerang kekebalan tubuh tersebut.
BACA JUGA: Polisi Juga Tangkap Ratna Sarumpaet
Banyaknya perempuan yang terinfeksi HIV menjadi keprihatinan Nila.
"Perempuan ini terkait dengan penularan ke anak-anak," ujarnya. Padahal, jika seorang anak tertular dari ibunya, dia akan memiliki virus tersebut seumur hidup. "Anak-anak harus minum ARV (antiretroviral, Red) seumur hidup," jelas Nila.
BACA JUGA: Kicau Yusril soal Sejumlah Tokoh yang Ditangkap Jumat Pagi
Tahun ini Hari AIDS mengangkat tema Mari Kita Berubah, Masa Depan Gemilang tanpa Penularan HIV/AIDS.
Sesuai dengan tema tersebut, menurut Nila, Kemenkes berupaya menekan penularan. Caranya dengan menemukan pengidapnya, mengobati, dan mempertahankan kehidupan penderitanya.
BACA JUGA: Rachmawati Soekarnoputri Ditangkap, Dibawa ke Mako Brimob
Untuk mendukung hal tersebut, Nila memberikan penghargaan kepada Provinsi Jawa Timur.
Penerima penghargaan itu diwakili Gubernur Jatim Soekarwo dan Kepala RSAL dr Ramelan Laksma TNI dr IDG Nalendra SpBTKV (K).
Penghargaan tersebut diberikan karena Jawa Timur termasuk provinsi yang cepat dalam memberikan ARV.
"Seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur memiliki layanan untuk HIV/AIDS," beber Nila.
Untuk mencegah persebaran virus tersebut, Kemenkes melebarkan sayap dengan merangkul semua kalangan.
Termasuk menggandeng TNI dan Polri. Mereka juga diminta untuk rutin melakukan pemeriksaan sekaligus mengampanyekan penanggulangan HIV/AIDS.
Sementara itu, Gubernur Soekarwo menyatakan bahwa pihaknya memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki kualitas penderita AIDS.
"Sehingga didapati angka kematian ODHA tidak banyak," ucap Soekarwo.
Selain itu, lanjut dia, pemprov mengupayakan langkah preventif dan kuratif.
Salah satu langkah preventif yang dilakukan pemerintah Jawa Timur adalah membangun berbagai klinik.
Misalnya, klinik untuk mendapatkan jarum suntik steril.
Ada pula klinik metadon dan klinik infeksi menular seksual.
Pemakaian jarum suntik dan seks bebas merupakan cara menularkan HIV/AIDS terbesar.
"Penularan lewat seks bebas heteroseksual mencapai 79,62 persen. Untuk narkoba jarum suntik, peluangnya 10,74 persen," jelasnya.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala RSAL Laksma dr Nalendra mengatakan bahwa TNI kini mengambil peran untuk ''memerangi" HIV/AIDS.
"Kalau sedang bertugas, dalam perbekalannya disisipkan kondom," katanya. (lyn/c7/git/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Demo 212, Polisi Tangkap 10 Orang, Ini Daftarnya!
Redaktur : Tim Redaksi