ASTAGA! 4 Bocah Tewas dalam Lubang Sedalam 2 Meter

Jumat, 24 Maret 2017 – 09:31 WIB
Orang meninggal. ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com, RUTENG - Kamis (23/3) sore, sekitar pukul 14.30 Wita, warga kampung Rambe, Desa Compeng Ndehes Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai, gempar. Bagaimana tidak, empat bocah yang berusia antara 5 - 7 tahun tewas dalam satu lubang berisi air sedalam dua meter.

Diduga keempat bocah malang ini hendak mandi dalam lubang yang sedianya dijadikan penampungan WC itu. Ternyata kedalaman air hujan yang tertampung di lubang itu lebih tinggi dari empat bocah yang diketahui tidak bisa berenang itu. Seketika keempatnya tewas di tempat. Kisah tragis ini membuat orang tua dan keluarga korban sangat terpukul.

BACA JUGA: Diduga Terkait ISIS, Linda Dideportasi

Sebagaimana terpantau Timor Express (Jawa Pos Group) sore kemarin, duka mendalam masih menyelimuti keluarga dan orang tua korban. Empat rumah duka dipadati pelayat. Yang lebih memilukan, empat korban ini memiliki hubungan darah. Tiga di antara korban adalah siswa SD kelas satu SDI Lidang. Seorangnya lagi belum sekolah. Orang tua korban dan sanak keluarga serta kerabat menangis histeris.

Bupati Manggarai, Kamelus Deno dan Wakil Bupati Viktor Madur yang mengetahui kejadian ini langsung turun ke lokasi dan melayat empat korban satu per satu.

BACA JUGA: Sori Ya, Bu Risma Tarik Kembali Mobil Mahal Ini

Empat bocah malang itu, yakni Aprila Mulyani Set alias Rila, 7, Angela Merici Mangkut alias Meci, 7, Tarsius Oktovianus Jenaru alias Fadil, 7, dan Jelan, 5. Mereka berempat jatuh lalu tewas di lubang WC milik Timo, warga Dusun Rambe ketika sedang bermain.

Keempat korban yang tewas ini sempat dilarikan ke BLUD RSUD dr. Ben Mboi Ruteng. Namun, tidak bisa terselamatkan karena terlalu banyak air yang masuk ke dalam paru-paru empat bocah malang yang tak bisa berenang ini.

BACA JUGA: Orang Tua Sibuk Urus Dagangan, Anak Tenggelam

Bergita Delos, guru dari tiga korban yang tenggelam menjelaskan, pagi kemarin, ketiga anak didiknya itu, yakni Rila, Meci dan Fadil masih sempat masuk sekolah. Sebelum pulang ke rumah ketiganya masih sempat mengantar tas milik Bergita dari ruangan kelas satu ke ruangan guru.

“Ada tiga anak murid saya dan biasanya sebelum pulang mereka bertiga mengantar tas saya dari kelas ke ruangan guru. Terus terang kejadian ini membuat saya terkejut dan terpukul,” katanya.

Lensiana, istri Kades Compang Ndehes menjelaskan, kejadianya empat korban tenggelam ini langsung membuat warga geger ketika pulang dari kebun sore kemarin.

“Saya sempat lihat korban Jelan main dengan kawannya di depan rumah saya. Kebetulan saya kedatangan tamu dari Kota Ruteng. Sekitar beberapa menit kemudian nenek Jelan sempat mencari Jelan. Namun sempat ketemu lalu Jelan pulang ke rumah dan makan. Tiba-tiba sore harinya sekitar pukul 14.30 Wita orang lari ke rumah saya dan ada yang menangis kalau Jelan tenggelam di lubang WC," katanya.

Dikatakan, kepala Meci sempat terapung di atas air. Awalnya dikira hanya Meci. Meci sempat kami bantu mengeluarkan air dari perutnya. Waktu Meci hendak dibawa ke RSUD Ruteng ada yang teriak ada tiga orang lain yang tenggelam lalu sedang dikeluarkan oleh warga.

Keempat korban yang tewas ini, ujarnya, masih tinggal berdekatan dan berhubungan keluarga. Keponakan pemilik lubang WC, Timo juga jadi korban yakni Rila.

Kades Compang Ndehes, Alfons Jehadut menjelaskan, kejadian yang mengejutkan ini sungguh membuat warga Dusun Rambe berduka. Apalagi empat korban langsung meninggal.

“Empat korban diduga mandi dan tidak bisa berenang sehingga tenggelam dan tewas dalam satu lubang,” katanya.(kr2/ito)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suku ini Masuk Dalam Prioritas Program Asuransi Nelayan


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler