jpnn.com - JAKARTA - Gerakan Pemuda (GP) Ansor menduga ada upaya 'cuci otak' sejak usia dini di Depok, Jawa Barat. Dugaan ini muncul setelah adanya temuan buku pelajaran tingkat Taman Kanak-kanak yang berbau unsur radikalisme beredar di kota yang berbatasan dengan ibu kota itu.
Wakil Ketua Umum GP Ansor Benny Rhamdani mengatakan, penemuan tersebut berdasarkan laporan orang tua salah seorang murid TK yang ada di Depok, pada Selasa (19/1).
BACA JUGA: Eks Gafatar Harus Ada Penanganan Khusus
"Kami menemukan fakta di lapangan bahwa ada upaya pihak-pihak tertentu yang senantiasa menggunakan media sekolah untuk menyebarkan benih radikalisme di tengah masyarakat, salah satunya lewat buku ini. Kami menduga ada upaya mencuci otak kepada anak-anak terkait paham radikalisme," kata Benny, dalam konferensi pers di kantor GP Ansor, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).
Benny menjelaskan buku berbau unsur radikalisme itu dikemas dalam bentuk metode belajar membaca praktis berjudul 'Anak Islam Suka Membaca'.
BACA JUGA: Kata Yuddy, Pemerintah Berpihak ke Honorer.. Seriuuss?
Menurutnya, di dalam buku tersebut terdapat 32 kalimat yang mengarahkan kepada tindakan radikalisme di antaranya sabotase, gelora hati ke Saudi, bom, sahid di medan jihad, selesai raih bantai Kiai, hingga cari lokasi di Kota Bekasi. Kemudian ada juga kalimat dan kata-kata yang mengandung radikalisme seperti 'rela mati bela agama', 'gegana ada dimana', 'bila agama kita dihina kita tiada rela', 'basoka dibawa lari', dan 'kenapa fobi pada agama'.
"Berdasarkan informasi, TK yang menjadikan buku ini sebagai bahan pelajaran ada di Depok, dan dijadikan tempat bimbingan dan konsultasi metode belajar membaca praktis. Dikhawatirkan di beberapa wilayah lain buku ini juga tersebar," katanya.
BACA JUGA: Polda DIY Kirim 100 Brimob ke Kalbar untuk Jemput Pengikut Gafatar
"Di tangan kami ada 5 jilid. Buku ini dicetak pertama tahun 1999 kemudian tahun 2015 sudah mencapai cetakan ke-167. Penerbitnya Pustaka Amanah alamatnya di Jalan Cakra No. 30 Kauman, Solo. Penulisnya Murani Musta'in," tambah Benny.
Sekjen GP Ansor Adung Abdurrochman menambahkan, penulis buku tersebut adalah Murani Musta'in, yang merupakan istri dari pimpinan kelompok radikal di Solo.
"Informasi yang kami terima, penulis ini (Murani) adalah istri dari Ayip Syafruddin yang merupakan pimpinan kelompok Laskar Jihad di Solo," kata Adung.
Menurut dia, kelompok pimpinan Ayip tersebut diduga menyebarkan paham radikalisme yang ideologinya berasal dari paham penganut Salafi Wahabi.
"Penulis juga memasukkan aspek ideologinya seperti di halaman 18 buku jilid 4 disebutkan nama Bin Baz yang merupakan Syekh dari Salafi Wahabi. Tampak di dalam kalimat yang dipilih adalah mengorbankan jihad dalam tanda kutip radikalisme," pungkasnya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Agung Mengaku Diancam Harry Tanoe
Redaktur : Tim Redaksi