Astaga, Dua Siswa SMA Merampok

Jumat, 29 Maret 2013 – 17:09 WIB
BATAM KOTA - Dua siswa SMA di Batam, LK dan JM, merampok. Bermodalkan pisau dan pistol mainan, mereka menodong remaja-remaja yang nongkrong di atas sepeda motor. Tak tanggung-tanggung, mereka beraksi di lebih sepuluh lokasi.

Mereka tertangkap usai menodong dua remaja yang sedang bersantai di depan Masjid Agung Batam, Sabtu (23/3) pekan lalu.  "Mereka masih berstatus pelajar dan di bawah umur," kata Kanit Reskrim Polsekta Batam Kota Iptu Donris Pasaribu seperti diberitakan  Batam Pos (JPNN grup), Jumat (29/3).

Saat itu Lamhot beraksi bersama Iksan (DPO) di depan Masjid Agung Batam di Batam Centre sekitar pukul 00.20 WIB. Sasarannya dua remaja yang menggunakan sepeda motor sedang bersantai. Kepada dua remaja itu, LK dan Iksan meminta uang. Namun, kedua remaja itu mengaku tak mempunyai uang.

Tahu korbannya tak punya uang, LK menggeluarkan pistol mainan yang juga digunakan sebagai korek api. Sambil mengancam, Lamhot meminta kedua remaja itu menyerahkan ponsel yang mereka bawa. Kedua remaja itu ketakutan, menyerahkan ponselnya ke LK dan Iksan. Sebelum kabur, LK juga membawa motor korbannya.

LK yang masih berumur 17 itu rupanya ingin beraksi lagi. Ia kembali ke kawasan Engku Putri seorang diri. Niatnya, hendak menodong remaja lain. Sementara tanpa sepengetahuan LK, dua remaja korbannya melaporkan perbuatan LK ke teman-temannya yang lain. Mereka mencari LK.

Karena LK kembali, LK ditangkap teman-teman dua remaja tadi. "Lamhot diamankan saat akan beraksi lagi dan diserahkan kepada kita," ujar Donris.
 
Setelah diperiksa, ternyata LK tak hanya beraksi bersama Iksan, tapi juga bersama JM. Polisi membekuk JM di rumahnya di kawasan Seraya Atas, Selasa (26/3). "Tersangka Lamhot mengunakan dua Joki. Sementara dia bertugas sebagai eksekutor saat merampok. Satu joki berhasil kita amankan, sementara satu lagi Iksan masih DPO," ungkap Donris.
 
Menurut Donris, kedua pelaku dikenakan dengan pasal 365 ayat 2 tentang pencurian dengan kekerasan. "Pelaku terancam hukuman 12 tahun penjara," kata Donris.
 
JM sempat menangis menyesali perbuatannya. "Saya menyesal dan tak akan mengulanginya lagi," terangnya.
 
JM yang juga berusia 17 tahun mengaku iseng dalam beraksi bersama LK. "Hanya ikut-ikutan diajak Lamhot. Saya diajak Lamhot beraksi di dua tempat di danau (empang) dan di Regata," ungkap Jhoanda.
 
Hasil rampokan itu kemudian mereka bagi dua untuk membeli minuman dan rokok. "Untuk belanja. Kalau merampok kedua belumbelum sempat dibagi, karena hapenya sama Lamhot. Dan Lamhot keburu ditangkap," terang JM.

Beraksi di Banyak tempat
Hasil pengembangan penyidik Polsekta Batam Kota, dalam satu bulan terakhir kelompok rampok cilik ini telah beraksi di 10 TKP. Incaran mereka adalah anak motor.
 
Sepuluh lokasi itu antara lain, Simpang Masjid Raya Batam Centre, Empang Greenland, Simpang Regata, Pasir Putih Batam Centre, Kawasan wisata Ocarina, Simpang Kara, Engku Putri, parkiran Diskotek Sphinx, Diskotek Pacific, Diskotek Planet dan  Jodoh Boulevard.
 
"Dari pengembangan kita, sindikat Lamhot Cs ini sudah beraksi di berbagai tempat. Korbannya sudah tak terhitung lagi. Namun kita telah menerima 6 laporan atas kasus mereka. Mungkin di Polsek lain juga ada laporan serupa," kata Donris.
 
Berdasarkan penyidikan kepada dua tersangka, penyidik menyimpulkan LK menjadi otak pelaku kejahatan. Pasalnya saat menjalani pemeriksaan, Lamhot terlihat lugas menjawab semua pertanyaan penyidik. Tak hanya sekadar menodong, LK juga memukul para korbannya yang melawan.
 
"Otak pelaku sindikat ini adalah Lamhot, setiap beraksi dia selalu berganti-ganti joki dan menakuti korban dengan pistol mainan yang dimilikinya," terang Donris.
 
Hingga sekarang, pihaknya masih memburu Ikhsan yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polsek Batam Kota. "Mereka ini terbilang berani sebab nekat merampok di daerah yang ramai. Uang hasil merampok tersebut lalu digunakan untuk pesta miras," ungkap Donris.
 
Menurut dia, beberapa waktu lalu LK sempat mencoba bunuh diri dengan alasan malu kepada orang tuanya. Karena takut kejadian serupa terulang, pihaknya menitipkan LK ke Rutan Baloi.
 
"Dia ini tergolong nekad, bahkan dia berani melawan petugas. Pernah mencoba bunuh diri, mengantisipasi hal itu kita menitipkannya ke Rutan Baloi," ujar Donris. (she)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi Mesum, Mahasiswa Terjaring Razia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler