jpnn.com - BAITULMAQDIS - Kekerasan di Tepi Barat semakin memuncak akibat tindakan Israel melarang warga Palestina memasuki kota lama di Yerusalem, setelah insiden dua serangan terhadap penduduk Yahudi.
Polisi Israel hari ini mengumumkan hanya penduduk Israel, wisatawan, penduduk setempat, pemilik bisnis dan anak-anak sekolah diizinkan memasuki daerah itu.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Sebentar Lagi Pria Penderita Kanker Ini Bisa Bernafas dari Dahi-nya
Namun, penduduk Palestina di timur Yerusalem yang tidak tinggal di kota lama itu dilarang memasuki daerah tersebut selama dua hari.
Hanya penduduk pria Islam berumur 50 tahun ke atas dan wanita diizinkan memasuki Masjid al-Aqsa. Mereka hanya diizinkan memasuki masjid tersebut melalui sebuah pintu yang dikhususkan untuk mereka.
BACA JUGA: Kena Serangan Jantung, Pilot Meninggal saat Terbangkan Pesawat
Tindakan kejam rezim Zionis itu diambil setelah seorang pejuang Palestina membunuh dua pria Israel dan melukai dua lainnya dalam dua serangan terpisah di kota lama itu, kemarin.
Penyerang tersebut kemudian ditembak mati oleh pasukan keamanan Israel.
BACA JUGA: Rumah Masa Kecil Angelina Jolie Dijual Rp 29 Miliar, Lihat Fotonya
Serangan itu terjadi setelah pasukan keamanan rezim Zionis menyerang Masjid al-Aqsa dan bertempur dengan penduduk Palestina di sekitar kota lama dan pembunuhan sepasang suami istri Yahudi di Tepi Barat.
Sementara itu, pemerintah Palestina dalam kenyataannya mengutuk tindakan Israel tersebut yang dianggap memperluas jajahan terhadap wilayah Palestina.
"Kami mengutuk kebijakan penjajahan Israel yang menindas rakyat Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat," jelas pernyataan itu. (AFP/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Malaysia Minta Indonesia Tegas Menindak Pelaku Karlahut
Redaktur : Tim Redaksi