PARA pengamat asteroid mengingatkan bahwa ada banyak benda langit yang berpotensi membuat repot penduduk Bumi. Benda-benda langit itu secara ukuran dan materi, lebih berbahaya daripada asteroid yang menghantam wilayah Chelyabinsk, Rusia, Jumat (15/2) pagi lalu.
Para astronom mengingatkan adanya asteroid Apophis yang ukurannya lebih besar dari pada bangunan Pentagon, yang akan melintas dekat dengan orbit Bumi pada 13 April 2029. Saking dekatnya, Apophis diperkirakan bakal bisa dilihat dengan mata telanjang.
Atau ada juga Toutatis, benda langit seukuran gunung. Untungnya Toutatis berada pada jarak yang aman dari orbit Bumi. Tahun lalu, ada asteroid 2005 YU55 dengan panjang seperempat mil yang melintasi dekat dengan orbit Bumi.
Dan Jumat (15/2) selain asteroid yang menghantam Rusia, ada pula 2012 DA14 yang melintas 17.200 mil di atas Bumi. Namun DA14 tidak menimbulkan bahaya karena ukurannya yang dianggap relatif kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Batu luar angkasa itu hanya berukuran 50 meter. Meski demikian saat DA14 melintas, komunikasi satelit sempat mengalami gangguan.
Para ilmuwan wanti-wanti bahwa kunci penting soal asteroid adalah deteksi. Seringkali, meteor termasuk yang menghantam Rusia Jumat lalu tak terdeteksi sebelumnya.
Para astronom telah mengasah kemampuan mereka untuk melihat hal-hal yang selama beberapa dekade lalu tidak bisa dilihat. Sementara alam semesta terus mengarah pada satu titik dengan kondisi lebih berantakan daripada yang bisa dibayangkan pada pemerhati bintang pada masa lalu.
"30 tahun lalu, kita tidak mampu menemukan hal-hal ini," kata Michael Busch, seorang astronom pada National Radio Astronomy Observatory di Socorro, New Mexico seperti dilansir Washington Post, Sabtu (16/2).
Busch memperkirakan rata-rata dalam satu atau dua dekade, sebuah obyek melintas begitu dekat dengan Bumi. Busch adalah bagian dari tim peneliti yang akan mengunakan empat teleskop yang disusun mulai dari California hingga New Mexico, guna membangkitkan sinyal DA14 dalam rangka untuk mengetahui caranya berputar.
Bentuk dan ukuran tepat DA14 memang masih belum jelas. Di teleskop, DA14 hanya terlihat sebagai titik putih.
DA14 bukanlah asteroid tua. Menurut Busch, DA14 kemungkinan merupakan sisa tumbukan di dalam sabuk asteroid yang terjadi jutaan tahun silam.
DA14 mirip batu dengan rentang hidup yang terbatas -sebagaimana sinar matahari menyinari permukaan yang tak rata- dan berputar lebih cepat hingga akhirnya meledak. Para ilmuwan mengenal poses itu sebagai YORP efek (singkatan dari empat ilmuwan yang mengamatinya yakni Yarkovsky, O’Keefe, Radzievskii and Paddack).
Kebanyakan asteroid ada di sabuk antara Mars dan Jupiter. Bahkan beberapa asteroid berukuran cukup besar hingga punya bulan sendiri.
Setidaknya ada dua asteroid yang mengorbit matahari secara berlawanan dengan arah tata surya. Beberapa asteroid berputar pada sumbu tunggal, sementara lainnya, seperti Toutatis, memiliki lintasan acak.
Saat ini asteroid yang datang dalam jarak 59 juta kilometer dari orbit Bumi, dikategorikan sebagai obyek yang sudah dekat dengan planet tempat manusia tinggal (Near-Earth-Objects/NEO). Ada ribuan NEO yang tertangkap. Para ilmuwan meyakini bahwa mereka telah memetakan 95 persen dari sebagian besar NEO.
Beberapa NEO yang dianggap berbahaya bagi peradaban manusia akan menabrak Bumi. Namun sejauh ini, tak satupun dari asteroid yang telah dipetakan itu bertabrakan dengan Bumi.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fotografer Swedia Menangi World Press Photo 2012
Redaktur : Tim Redaksi