JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) siap menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2011 sebesar USD 900 juta untuk kebutuhan modal ekspansi perseroan dan anak-anak usahaAnggaran tahun ini diperkirakan hanya menembus USD 720 juta.
"Anggaran yang kami rencanakan untuk tahun depan, hampir sama dengan rencana capex tahun ini yaitu USD 900 juta
BACA JUGA: Pertamina Kalahkan Total dan Shell
Anggaran itu bertambah, jika ada kebutuhan dana khusus tahun depan," ujar Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiharto, akhir pekan lalu.Menurut Prijono, berdasarkan analisa awal, kebutuhan tahun depan tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini yang membutuhkan dana untuk ekspansi dengan nilai cukup besar
BACA JUGA: Pasukan Khusus PLN Dilatih Kopassus
Sisanya untuk keperluan anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), distribusi, PT Astra Autopart Tbk (AUTO), dan anak usaha lainnyaSelain kebutuhan tersebut, Prijono menegaskan, perseroan telah menyiapkan dana sekitar Rp 890 miliar untuk mengeksekusi saham baru yang akan dilepas anak usaha PT Bank Permata Tbk (BNLI) melalui right issue, sebesar Rp2 triliun. Dalam aksi korporasi tersebut, ASII dan Standard Chartered, bertindak sebagai pembeli siaga
BACA JUGA: Pertamina Menang Tender Pasokan Pelumas PLN
Bank Permata akan melakukan right issue pada November ini, untuk meningkatkan permodalan guna ekspansi kredit perseroan"Dana yang kami siapkan sesuai porsi kami yaitu 44,5 persenTapi realisasinya tentu tergantung penyerapan publik terhadap right issue tersebut," katanya
Selain itu, ASII juga berencana menambah porsi kepemilikan saham pada anak usaha Yang bergerak di bidang pengelolaan air bersih, PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja), menjadi 49 persen dari porsi saat ini sebesar 30 persenPeningkatan tersebut akan dilakukan dengan mengambil alih kepemilikan saham Citigroup, yang memiliki porsi 19 persen melalui Citigroup Financial
Selanjutnya adalah mengambil sebagian porsi saham yang dimiliki SUEZ Environment yang memiliki 51 persen kepemilikan di Palyja"Kami masih menunggu, apakah SUEZ menyerap non pre-emptive rights yang diterbitkan PalyjaTapi, November ini kan optimis bisa menambah porsi menjadi 49 persen," ucap Prijono.
Penambahan porsi juga dilakukan terhadap anak usaha PT Astra Sedaya Finance menjadi 100 persen dari kepemilikan saat ini 53 persen dengan kepemilikan langsung 44,3 persen. Itu dilakukan dengan mengambil porsi kepemilikan saham Astra Sedaya yang dimiliki PT General Electric Services (GES) sebesar 47 persen"Nantinya Astra Sedaya akan terkonsolidasi penuh," terangnya.
Pada 15 Oktober 2010 lalu, ASII melalui anak usahanya PT Astratel Nusantara memang telah menandatangani conditional sale and purchase agreement dengan Citigroup Financial Products IncCitigroup memiliki 19 persen saham di Palyja, sementara Astra Group menguasai 30 persen saham PalyjaSedangkan pemilik saham terbesar adalah Suez Environment, yaitu 51 persen.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ultah Slank, Nexian Luncurkan Produk Baru
Redaktur : Tim Redaksi