jpnn.com, JAKARTA - Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Kanya Eka Santi mewakili Menteri Sosial sempat mendatangi kediamaan Monica Soraya pada Senin (17/11) lalu.
Kunjungan ini dilakukan untuk memberikan dukungan kepada Monica, seorang publik figur yang aktif bergerak dalam bidang sosial dan saat ini sudah mengasuh 13 orang anak di rumahnya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Habib Luthfi Tunda Maulid, Saksi Pernikahan Putri Rizieq Kena Covid
Monica menyampaikan bahwa upayanya mengasuh anak-anak dilandasi oleh kepeduliannya yang tulus terhadap nasib anak-anak yang tidak mampu.
Monica merasa terpanggil untuk memberikan pengasuhan anak-anak tersebut dalam keluarga dan tidak bermaksud mengangkat anak-anak tersebut.
BACA JUGA: Ayo Mengaku, Ini Bayi Siapa di Kali Kanal Banjir Barat?
Menurutnya, pengasuhan dalam keluarga akan berdampak lebih baik pada anak-anak dibandingkan apabila mereka dikirim ke panti.
“Apa yang Monica lakukan sejalan dengan program Foster Care yang sedang dicoba Kementerian Sosial. Melalui program ini kami mengupayakan agar anak-anak dari keluarga tidak mampu dan belum mendapatkan pengasuhan yang baik dalam keluarganya bisa diasuh sementara oleh mereka yang mampu,” ujar Kanya Eka Santi dalam keterangannya, Kamis (19/11).
BACA JUGA: Detik-detik Penculik Bayi Tertangkap, Begini Pengakuannya
Kanya menuturkan, dengan program itu, diharapkan anak-anak ini dapat merasakan pengasuhan dalam keluarga dan tidak dikirimkan ke panti karena panti merupakan alternatif terakhir.
Dalam kunjungan tersebut, Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak juga memberikan tali asih berupa popok, susu formula dan alat mandi untuk anak-anak yang diasuh oleh Monica.
Selain itu, Kanya dan tim juga menyampaikan berbagai aturan yang terkait dengan pengasuhan alternatif serta berkesempatan untuk melihat langsung ke-13 anak yang diasuh oleh Monica.
Kepada Kanya, Monica menyampaikan bahwa dia sudah mengasuh anak-anak sejak Maret 2020. Anak-anak asuhnya datang dari berbagai daerah antara lain Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah dan NTT.
Anak-anak tersebut ada yang berasal dari orang tua yang masih lengkap dan sudah tidak lengkap. Ada yang ibunya merupakan korban tindak kekerasan seksual sehingga ibu tersebut tidak mau mengasuh anaknya.
"Saya membantu mereka sejak anak masih berada dalam kandungan. Biaya selama hamil dan persalinannya kami yang tanggung. Jadi anak-anak ini sudah kami asuh sejak mereka belum lahir," ujar Monica.
Monica menambahkan bahwa kemungkinan banyak yang ingin mengasuh tetapi dibutuhkan upaya bersama untuk pemahaman program pengasuhan alternatif kepada banyak pihak.
“Saya ingin menginspirasi banyak orang dengan apa yang sudah saya lakukan. Di luar sana mungkin banyak Monica-Monica yang lain, tetapi belum tergugah saja. Saya punya impian agar anak-anak ini bisa menjadi orang yang sukses di masa depan, dari nobody menjadi somebody,” kata Monica.
Diketahui, Kementerian Sosial melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak tengah melaksanakan uji coba program Foster Care sejak 2019. Program ini berlanjut pada 2020 di beberapa wilayah yaitu Aceh, Jawa Barat, Yogyakarta dan NTT.
Sejauh ini sudah sebanyak 98 anak yang ditempatkan dalam pengasuhan oleh orang tua asuh. Penempatan dilakukan setelah calon orang tua asuh memenuhi persyaratan pengasuhan oleh orang tua asuh dan mendapat SK penempatan dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan