Asyik Melejit di Pilkada Jabar, Kasihan Lembaga Survei

Selasa, 03 Juli 2018 – 15:42 WIB
Aksi Pasangan Sudrajat - Ahmad Syaikhu saat pamer kaus putih bertuliskan 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden. Foto Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan cagub dan cawagub Jawa Barat Sudrajat - Akhmad Syaikhu (Asyik) tidak diunggulkan di survei jelang Pilkada Jabar 2018, tapi bisa memeroleh hasil yang signifikan.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Taufik Kurniawan mengatakan, sekarang yang paling penting adalah rakyat sudah mengalami proses literasi demokrasi yang semakin baik.

BACA JUGA: Guru Dipecat Gara-Gara Pilih Rindu, Yayasan Ngeles Begini

“Sekarang demokrasi ditentukan tidak hanya ditentukan oleh para elitenya saja, tetapi one man one vote,” katanya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/7).

Dia mengatakan bahwa seluruh masyarakat menyadari proses memilih pemimpinnya tidak harus dipengaruhi pragmatisme politik kalangan elite. Namun, semata-mata dengan konsep figur yang dijadikan semacam idola.

BACA JUGA: Gerindra Klaim Sukses Besar di Jabar dan Jateng

“Ini sudah tidak bisa ter-framing lagi hanya di elite, ini sebagai bentuk warning dan terbukti di beberapa lembaga survei salah,” ujarnya.

Bahkan, di Sumatera Utara, banyak yang menyebut Djarot Saiful Hidayat akan menang tipis atas Edy Rahmayadi. Namun, dalam kenyataannya Edy Rahmayadi justru menjadi pemenang.

BACA JUGA: Sepertinya Hasil Pilkada 2018 Jadi Kemenangan Jokowi

“Edy Rahmayadi menang mutlak. Ini kejadian di Sumut itu sama seperti di DKI Jakarta. Nah, artinya ini warning juga buat lembaga survei,” katanya.

Taufik mengatakan, dulu sudah pernah mengingatkan lembaga survei jangan asal dan menciptakan penggiringan opini. “Secara kaidah hukum bisa dituntut. Jadi, mereka yang dirugikan bisa menuntut, kan kasihan juga lembaga surveinya,” ujarnya.

Karena itu, wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengingatkan lembaga survei untuk hati-hati. Kalau surveinya benar, tidak masalah. Tapi kalau surveinya salah, merugikan yang menang.

“Ya perlu (evaluasi), harus ada aturan yang mengatur lembaga survei jangan seenaknya menjelang proses elektoral. Ini haru diluruskan, lembaga survei harus berpijak kepada akademis,” paparnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Bakal Polisikan Lembaga Survei yang Menangkan Rindu


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler