Pria asal Kampung Cikilur, Gang Mandiri II, Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor ini , tersambar kereta saat dirinya tengah asyik menelepon. Ia tak menyadari ada kereta melintas dibelakangnya.
"Korban berjalan di sekitar rel sambil menelepon. Saat ada kereta datang dari arah belakang, korban tidak mendengar," ungkap Kapolsek Bogor Tengah Ajun Komisaris Victor Gatot HS.
Menurutnya, korban menderita luka parah di kepala bagian belakang. Kaki kiri pemuda nahas ini, kata dia, juga patah. Padahal, beberapa warga sekitar sebelum kejadiaan naas itu sudah memperingatkan korban, dengan berteriak bahwa ada kereta api melintas dari arah belakangnya. "Tetapi korban tetap saja asyik dengan teleponnya sehingga tersambar KRL," tambahnya.
Saat kejadian, korban sempat terlempar beberapa meter dari lokasi, warga yang mengetahui hal tersebut, langung menghampiri korban. Namun, saat dicek ternyata korban sudah dalam kondisi tak bernyawa akibat luka parah pada bagian kepala.
Polisi yang mendapat laporan kejadian itu langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan proses identifiaksi, setelah itu korban langsung dilarikan ke RSU PMI Bogor untuk dilakukan otopsi.
Sementara itu, Enday (48) ayah korban mengaku shock mendengar putranya tewas akibat kecelakaan naas itu. Sebelum berangkat kerja, korban yang mempunyai sifat pendiam itu, sempat meminta ayahnya untuk lebih dulu berangkat bekerja. Korban pun memberi uang Rp50 ribu untuk biaya ongkos ayahnya.
“Biasanya sih dia setiap berangkat ke pasar bekerja selalu membawa sepeda motor, tetapi hari ini (kemarin, red) ia malah enggan membawanya, ” terang Enday. (sdk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Mengaku Kuwalahan Hadapi Pengaduan
Redaktur : Tim Redaksi