Asyiknya Ngabuburit Main Layangan

Minggu, 05 Agustus 2012 – 03:26 WIB
TASIK – Banyak cara yang dilakukan oleh anak-anak khususnya laki-laki untuk mengalihkan haus dan lapar saat berpuasa. Salah satunya dengan bermain layangan. Seperti diungkapkan Sendi (12) warga Dadaha Kota Tasikmalaya. Di bulan Ramadan ini, ia setiap hari bermain layangan di lapangan Dadaha sambil menunggu waktu maghrib tiba. Setiap harinya, ia bisa menghabiskan dua sampai tiga layangan.

Ditambahkannya, ia biasa bermain layangan mulai pukul 16.00 hingga pukul 17.45. “Dengan bermain layangan, saya seakan tidak merasakan haus atau lapar,” akunya.

Hal yang sama diungkapkan Tedi (16) warga Kecamatan Cihideung. Dengan bermain layangan, ia merasakan waktu terasa berjalan cepat. “Apalagi kalau melihat lawan bermain layangannya masih terlihat di udara,” katanya.

Dia menyebutkan, bermain layangan bukan sekadar bermain dan menjajal lawan-lawan layangan yang lain, tapi sebagai sarana hiburan dan olahraga. “Yang paling senang mah moro (memburu, red), lari-lari, tapi menyenangkan,” sebutnya.

Sementara itu, pedagang layangan di Dadaha Yanto (52) yang merupakan warga Lengkong mengaku setiap hari mampu menjual puluhan layangan dari berbagai jenis. “Lumayan lah,” katanya.

Yanto mengaku setiap tahun menjajakan layangan, karena menurutnya layangan merupakan salah satu permainan yang disukai warga, terutama di bulan puasa, bermain layangan sekaligus sebagai sarana ngabuburit. “Kalau di luar bulan puasa, saya jualan di rumah. Jualan di sini hanya untuk ngabuburit,” akunya. (dem)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Bogor Diguyur THR Rp 8 M

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler