Atalia Praratya Kunjungi Gadis Disabilitas Korban Pemerkosaan

Minggu, 05 Januari 2025 – 16:50 WIB
Anggota DPR RI Atalia Praratya saat mengunjungi kediaman korban pemerkosaan di Cidadap, Kota Bandung, Minggu (5/1/2025). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com - Anggota DPR RI Atalia Praratya mengunjungi kediaman korban pemerkosaan yang dialami gadis disabilitas di Cidadap, Kota Bandung.

Pemerkosaan diduga dilakukan lebih dari sembilan orang sejak tahun 2022. Kini, korban tengah mengandung 6 bulan.

BACA JUGA: Wanita Disabilitas di Bandung Disetubuhi Berkali-kali, Keluarga Melapor ke Polda Jabar

Dalam kunjungannya, Atalia memastikan kondisi korban masih terpukul. Secara psikologis syok dan butuh pendampingan psikolog.

Atalia mengaku terkejut dan sedih karena kasus ini baru terungkap saat korban sudah hamil.

BACA JUGA: Aksi Ayah Perkosa Anak Kandung di Lombok Tengah Terungkap

“Saya terkejut karena ternyata kejadia seperti ini kadang-kadang hanya muncul saat kasusnya sudah terlambat. Bahwa yang bersangkutan korban sudah hamil,” kata Atalia ditemui di kediaman korban, Minggu (5/1/2025).

“Selama 2 tahun ini kita ke mana? Apakah dari sisi keluarga atau lingkungan,” sambung dia.

BACA JUGA: Bos Rental Mobil Tewas Ditembak Oknum TNI AL, Penyewa Kendaraan Tersangka

Atalia yang bertugas Komisi VIII DPR RI itu mengaku, dalam pendampingan, pihaknya terkendala bahasa sebab korban disabilitas tuna rungu.

Pihaknya dibantu juru bahasa isyarat atau penerjemah guna membantu mendapatkan keterangan dari korban.

Lebih lanjut, pemerintah bakal mengawal kasus ini hingga tuntas, termasuk sampai korban melahirkan. Anak yang dilahirkan juga harus mendapatkan jaminan kehidupan yang layak.

“Kami akan ke Polda (Jabar) untuk melakukan berbagai upaya sehingga keamanan dan hak seseorang untuk kemudahan hidup tenang dan aman setelah proses hukum bisa dilakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, seorang wanita berinisial N (23) penyandang disabilitas tunarungu diduga menjadi korban pemerkosaan pada Desember 2024 sekitar pukul 14.43 WIB.

Tindak pidana kekerasan seksual itu terjadi di daerah Punclut, Kota Bandung.

Kakak korban, Juhaeri (25) pun telah melaporkan tindakan terhadap adiknya itu ke Mapolda Jabar.

Juhaeri mengatakan, korban berkenalan dengan terduga pelaku di sekitar tempat makan angkringan The Rita, Punclut, pada enam bulan lalu. Adiknya itu bekerja di warung makan angkringan yang ada di lokasi wisata.

“Nah, seiring berjalannya waktu, saya mengetahui dan diberi tahu ibu pemilik warung bahwa adik saya sering mengalami luka dan muntah-muntah,” kata Juhaeri saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).

“Lalu, saya tanya ke adik saya dan dia mengakui sering dipaksa hingga mendapat ancaman. Dia mengaku disetubuhi terlapor setiap kali bertemu sampai adik saya hamil sekarang 6 bulan,” lanjutnya.

Menurutnya, terduga pelaku adalah pelanggan yang sering nongkrong di warungnya itu, Adanya kejadian ini, adiknya mengalami trauma psikis.

“Kami kecolongan sepertinya ketika saya dan ibu berjualan pada hari Minggu, sepertinya adik saya dijemput pelaku. Sebab, setahu saya adik saya nggak pernah keluar malam atau pulang sampai larut malam. Kami berharap semua pelaku pun cepat bisa ditangkap polisi biar dapat efek jeranya,” jelasnya.

Adapun terduga pelaku, kata Juhaeri, berjumlah sembilan orang. Hal itu berdasarkan pengakuan adiknya.

“Adik saya juga uangnya diperas atau dimintakan terus. Kejadian pun si pelaku ada yang menyetubuhi tiga kali dan empat kali. Adik saya awalnya nggak tahu kalau itu hamil, dikiranya gemuk karena banyak makan,” terang dia.

“Adik saya kenal dengan para pelaku, karena pelaku sering ngopi nongkrong di angkringan itu,” tandasnya. (mcr27/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler