jpnn.com - SAAT mengalami depresi, biasanya seseorang akan melakukan konseling dengan psikolog. Namun ada alternatif lain untuk membantu mengobati depresi. Tidak harus selalu dilakukan konseling karena ternyata akupunktur sama efektifnya dengan konseling untuk mengatasi depresi.
Penelitian terbaru menemukan satu dari tiga pasien tidak merasa tertekan lagi setelah tiga bulan menjalani konseling atau akupunktur, ketimbang satu dari lima pasien yang tidak mendapat pengobatan sama sekali.
BACA JUGA: Berjalan Kaki Kurangi Risiko Penyakit Jantung
"Bagi orang yang depresi dan sudah mencoba berbagai perawatan medis dan tidak mendapat manfaat yang diinginkan, mereka harus mencoba akupunktur atau konseling yang sekarang dinilai efektif secara klinis," kata penulis utama studi dari University of York, Inggris, Hugh MacPherson seperti dilansir laman Chicago Tribune, Sabtu (28/9).
Hugh dan timnya merekrut 755 orang dengan depresi berat atau sedang. Peneliti membagi peserta menjadi tiga kelompok, 302 orang menerima 12 sesi akupunktur mingguan, 302 lainnya melakukan sesi konseling mingguan, dan 151 orang menerima perawatan biasa.
BACA JUGA: Dicueki Istri Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
Sekitar 70 persen orang sudah mengonsumsi antidepresan dalam tiga bulan sebelum studi dan hampir setengahnya melaporkan sudah mengonsumsi obat nyeri. Dalam studi ini, peserta tidak harus berhenti minum obat.
Awalnya, peserta memiliki rata-rata skor depresi 16 dari skala 0 hingga 27. Angka ini menunjukkan depresi yang cukup parah. Setelah tiga bulan, kelompok orang yang melakukan akupunktur memiliki rata-rata skor 9. Pada kelompok konseling skor turun menjadi 11, dan peserta yang menerima perawatan biasa memiliki skor 13.
BACA JUGA: Kepribadian Otak Kanan dan Otak Kiri Hanya Mitos
Peserta yang menerima akupunktur atau konseling menunjukkan perbaikan yang besar selama tiga bulan terapi dibanding mereka yang tidak menjalani pengobatan. Peneliti juga menemukan bahwa dokter perlu merawat tujuh orang menjalani akupunktur dan sepuluh orang melakukan konseling untuk mengatasi depresi.
"Jika anda tidak menemukan cara yang tepat, penelitian ini menunjukkan setidaknya ada pilihan yang lain," kata psikiater di Columbia University Medical Center di New York, Dr Philip Muskin.
Meski begitu, Muskin menekankan bahwa bagaimanapun konseling dan akupunktur bukan pengganti obat-obatan. Mayoritas peserta studi masih mengonsumsi antidepresan selama tiga bulan terakhir. Ia juga menyayangkan bahwa penelitian ini tidak menunjukkan pasien seperti apa yang cocok melakukan konseling atau akupunktur.
"Jika anda berbicara dengan orang, mereka hampir selalu memiliki haluan terhadap suatu cara penyembuhan depresi atau alternatif lainnya," pungkas Hugh.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Semua Racun Bisa Dinetralisasi Degan Ijo
Redaktur : Tim Redaksi