jpnn.com, JAKARTA - ADA berbagai penyakit kulit yang bisa menyerang Anda. Salah satu yang paling umum ialah eksim.
Eksim merupakan penyakit kulit dengan gejala gatal terus menerus, ruam, dan lainnya.
BACA JUGA: Atasi Rambut Berminyak dengan 5 Pengobatan Alami Ini
Eksim umumnya muncul di tangan, kaki, wajah, tungkai, atau lipatan dalam lutut dan siku.
Eksim biasanya menyerang bayi dan anak-anak daripada orang dewasa.
BACA JUGA: Kiat Memilih Jenis Sabun untuk Penderita Eksim
Namun, penting untuk dicatat bahwa eksim seringkali merupakan kondisi kronis.
Perawatan ortodoks untuk eksim umumnya termasuk krim steroid atau steroid oral, antihistamin, terapi sinar UV, obat-obatan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, dan antibiotik jika lepuh terbuka terinfeksi.
BACA JUGA: Hindari Radang karena Eksim dengan Perawatan Ringan Ini
Jika semuanya gagal, dokter mungkin meresepkan salah satu dari dua krim topikal, pimecrolimus (imunosupresan) atau tacrolimus (imunosupresan) dengan daftar panjang kemungkinan efek samping.
Beberapa di antaranya cukup menakutkan, tidak hanya mual, demam, kutil, gatal-gatal, dan mimisan, tetapi juga kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah, limfoma, dan bahkan kanker.
Namun, hasil pengobatan barat yang tidak menyenangkan ini bisa dihindari karena ada pengobatan alami yang membantu menghilangkan eksim dalam waktu singkat.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman pulse.ng.
1. Kunyit
Menurut penelitian terbaru, kunyit merupakan pengobatan alami yang telah dikaitkan untuk mengurangi peradangan pada sejumlah kondisi kulit, termasuk psoriasis.
Curcumin, antioksidan yang ditemukan dalam kunyit, telah terbukti melindungi kulit dengan menetralkan radikal bebas dan mengurangi waktu penyembuhan luka.
Namun, selain untuk menghilangkan eksim dengan kunyit, usahakan untuk mengonsumsi satu sendok teh kunyit setiap hari.
2. Minyak kelapa
Untuk menghilangkan eksim, minyak kelapa adalah rajanya. Ini karena minyak kelapa memiliki sifat antibakteri, antijamur, antioksidan dan antimikroba yang membantu menenangkan kulit Anda saat gatal saat kambuh dan juga membantu mengurangi peradangan.
Selain itu, minyak kelapa mengandung asam laurat, sejenis lemak yang ditemukan dalam ASI.
Asam ini digunakan untuk mengobati berbagai infeksi virus karena tubuh mengubahnya menjadi sesuatu yang disebut monolaurin, senyawa yang melawan bakteri, jamur, virus, dan semua hal baik lainnya.
Minyak kelapa juga dikemas dengan asam kaprilat, vitamin E dan K, dan asam kaprat.
Semua ini membantu memperbaiki kulit yang rusak dan memberi nutrisi pada saat yang bersamaan.
Ini juga membantu mengurangi rasa gatal dan mengelupas, plus mencegah infeksi lebih lanjut.
3. Cuka sari apel
Dikenal oleh peradaban kuno sebagai salah satu pengobatan rumahan yang paling efektif untuk infeksi bakteri dan jamur, cuka sari apel telah lama digunakan untuk meredakan peradangan kulit dan luka bakar, juga sebagai desinfektan.
Saat mengobati eksim, Anda bisa menggunakan bola kapas untuk mengoleskan cuka langsung ke area bersisik.
Atau mengoleskannya ke area yang lebih luas dengan handuk kertas bersih yang dicelupkan ke dalam satu bagian cuka ke satu bagian air.
4. Minyak zaitun
Ketika berbicara tentang pengobatan alami untuk infeksi kulit, minyak zaitun adalah salah satu yang paling tidak populer.
Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa minyak alami ini dikemas dengan asam lemak omega-3 yang mengurangi peradangan.
Oleskan beberapa jumlah hangat ke daerah yang terkena kulit untuk melembutkan bercak bersisik.
Selain itu, menambahkan minyak zaitun ke dalam makanan Anda juga bisa membantu menyembuhkan kulit dari dalam ke luar.
5. Lidah buaya
Lidah buaya sangat bagus untuk pengobatan alami. Ini karena lidah buaya kaya akan senyawa antiinflamasi dan memberikan sensasi dingin yang bagus untuk kulit yang gatal.
Oleskan lidah buaya ke area kulit yang terkena secara teratur saat menggunakannya untuk menghilangkan eksim.
Disarankan bagi orang-orang dengan masalah kulit yang berulang untuk menanam lidah buaya sendiri, karena akan sangat membantu mereka.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa