JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Marwan Jafar mewacanakan perlunya ada kebijakan untuk mengatur kepemilikan kendaraan pribadi. Menurutnya, regulasi pembatasan kendaraan pribadi sudah perlu dipertimbangkan untuk mengatasi kemacetan di kota-kota besar.
"Terutama di kota-kota besar di Indonesia yang tingkat kemacetannya sudah akut seperti Jakarta," kata Marwan, Sabtu (26/1).
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR itu menjelaskan selain pembatasan kendaraan pribadi juga perlu solusi konkrit atasi kemacetan di Indonesia khususnya di Jakarta. Solusi itu menurut dia antara lain menerapkan Pola Transportasi Massal (PTM) secara komprehensif, tidak parsial, dan untuk kepentingan jangka panjang.
Menurutnya, untuk pembangunan jalan secara horizontal sangat sulit. "Karena minimnya lahan dan pembebasan lahan yang sering memakan waktu lama, jelasnya.
Kata Marwan, pemerintah harus fokus memikirkan bagaimana mewujudkan transportasi massal yang efisien, aman, nyaman, terjangkau, baik untuk barang dan manusia. Kata dia, dalam bentuk Mass Rapid Transit (MRT) dalam bentuk sub way, Light Rail Transit (LRT) dalam bentuk monorail, Bus Rapid Transit) dalam bentuk bus way serta water ways (angkutan sungai) dalam bentuk kapal motor, yang bisa menghubungkan semua wilayah di satu kawasan seperti Jabodetabek.
Karenanya, Marwan mengatakan, pemerintah harus segera membenahi angkutan massal yang sudah tidak layak pakai baik dengan peremajaan atau melakukan penggantian yang baru. "Sekaligus menertibkan dan mengatur trayek agar tidak tumpang tindih yang justru menimbulkan kemacetan baru," paparnya. (boy/jpnn)
"Terutama di kota-kota besar di Indonesia yang tingkat kemacetannya sudah akut seperti Jakarta," kata Marwan, Sabtu (26/1).
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR itu menjelaskan selain pembatasan kendaraan pribadi juga perlu solusi konkrit atasi kemacetan di Indonesia khususnya di Jakarta. Solusi itu menurut dia antara lain menerapkan Pola Transportasi Massal (PTM) secara komprehensif, tidak parsial, dan untuk kepentingan jangka panjang.
Menurutnya, untuk pembangunan jalan secara horizontal sangat sulit. "Karena minimnya lahan dan pembebasan lahan yang sering memakan waktu lama, jelasnya.
Kata Marwan, pemerintah harus fokus memikirkan bagaimana mewujudkan transportasi massal yang efisien, aman, nyaman, terjangkau, baik untuk barang dan manusia. Kata dia, dalam bentuk Mass Rapid Transit (MRT) dalam bentuk sub way, Light Rail Transit (LRT) dalam bentuk monorail, Bus Rapid Transit) dalam bentuk bus way serta water ways (angkutan sungai) dalam bentuk kapal motor, yang bisa menghubungkan semua wilayah di satu kawasan seperti Jabodetabek.
Karenanya, Marwan mengatakan, pemerintah harus segera membenahi angkutan massal yang sudah tidak layak pakai baik dengan peremajaan atau melakukan penggantian yang baru. "Sekaligus menertibkan dan mengatur trayek agar tidak tumpang tindih yang justru menimbulkan kemacetan baru," paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dapil Berubah, Bacaleg Kerja Keras
Redaktur : Tim Redaksi