jpnn.com - MEMILIKI payudara yang kencang dan indah menjadi kebanggaan tersendiri bagi kaum perempuan. Namun, hal itu terkadang menjadi mustahil bagi para ibu yang sudah memiliki buah hati. Menjalani proses kehamilan, melahirkan, dan dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif membuat payudara mengendur serta berbentuk tidak seindah sebelumnya.
Namun, bagaimana pun tugas mulia seorang ibu tersebut memberikan kebahagiaan tersendiri jika dilakoni. Meski dipertaruhkan dengan bentuk tubuh yang tidak lagi seideal dulu, melahirkan dan menyusui anak tetap menjadi prioritas perempuan.
BACA JUGA: Tontonan TV Membosankan Bisa Bikin Anda Gemuk
Pipiet R. Hidayat adalah salah satu perempuan itu. Sejak melahirkan anak pertama pada 1998, perempuan 43 tahun tersebut memang tidak pernah melewatkan momen-momen menyusui. Berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya, Pipiet terus menyusui tiga buah hatinya.
’’Saya senang jika hamil, melahirkan, setelah itu menyusui. Enggak tahu kenapa, saya memang suka anak-anak,’’ ujarnya. Perubahan bentuk tubuh pun sudah pasti dia alami. Tubuh membesar, payudara mengendur, dan kadang membengkak. ’’Karena kandungan air susu dan juga gravitasi,’’ tutur Pipiet.
BACA JUGA: Agar Hubungan Seks Bergairah Pasca Melahirkan
Meski begitu, lanjut dia, tugas mulia seorang ibu tidak bisa ditinggalkan. Dengan menyusui, kata Pipiet, justru membuat berat badan lebih cepat berkurang. Selain itu, kesehatan anak-anak terjamin dengan asupan gizi terbaik. Daya tahan anak-anak pun meningkat dan jarang terkena penyakit. ’’Lagi pula, setelah itu juga bisa kencang lagi. Saya suka olahraga ringan angkat barbel pagi-pagi atau pakai masker payudara,’’ ungkapnya.
Dokter Dwirani R. Pratiwi SpB dari RS Onkologi menyebutkan, pasca persalinan, kelenjar-kelenjar payudara yang tadinya berisi ASI mulai kendur karena ada cairan yang keluar. ’’Jadi, kendurnya bukan karena menyusui, tetapi karena kehamilan,’’ jelas ahli aesthetic breast clinictersebut.
BACA JUGA: Sehat tanpa Alat dan Gratis
Saat kelenjar-kelenjar itu mengeluarkan ASI, payudara menyusut dan kulit pembungkusnya pun kehilangan kelenturan. ’’Memang akan berbeda dan kurang enak dipandang saat payudara tidak kencang,’’ paparnya.
Perawatan mengembalikan kekencangan payudara pun banyak dilakukan di berbagai klinik kecantikan. Beberapa cara pun bisa dilakukan seperti pemijatan breast lifting, bantuan green laser, atau bust lifting injection.Dokter Vivien Hoery, konsultan aestetik dari Nujaniv de beaute, mengungkapkan bahwa perawatan-perawatan semacam itu dianjurkan bagi para ibu yang selesai menjalani masa menyusui.
Breast lifting massage, lanjut Vivien, sebaiknya dilakukan dengan minyak khusus yang memiliki kandungan melembapkan, mencerahkan, dan mengencangkan. Misalnya, kandungan ekstrak bunga geranium diyakini mengandung citronellol dan transgeraniol yang memiliki antioksidan tinggi, mengencangkan, sekaligus menghindarkan kulit dari iritasi dan ruam merah. Juga, dapat berperan sebagai zat antikanker.
Penggunaan jojoba oil dan grape seed oil pun dipercaya mampu melembapkan dan mencerahkan kulit payudara. Penambahan ekstrak ylang-ylang atau bunga kenanga membuat kulit lebih relaks saat dipijat. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan pemakaian masker.
Ada juga teknik laser dengan membuka titik-titik peredaran darah di sekujur tubuh. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyinaran laser di lapisan-lapisan bawah kulit. ’’Prosesnya sekitar 40 menit,’’ tutur Vivien.
Sementara itu, teknik injeksi dilakukan dengan menyuntikkan beberapa zat perangsang produksi kolagen seperti vegetal placenta, cantella asiatica,dan pyrus malus yang bisa menstimulasi fibreblast serta memperbaiki jaringan ikat. (rim/bir/c15/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kehamilan Berdekatan Picu Risiko Untuk Ibu dan Anak
Redaktur : Tim Redaksi