Atasi Tantangan Pengembangan Web3, Agoric Gandeng Chainlink

Jumat, 27 Oktober 2023 – 20:38 WIB
Ilustrasi Web3 . Foto: dok. CoinEx

jpnn.com, JAKARTA - Banyak pengembang Web2 merasa kesulitan mempelajari bahasa pemrograman yang khusus digunakan dalam smart contract.

Hal ini menciptakan kesenjangan yang memerlukan solusi yakni platform yang mampu menyatukan pengalaman pengembangan Web3 sesuai dengan apa yang ditemui dalam Web2.

BACA JUGA: Telkom Kembangkan Beberapa Inovasi di Ranah Web3 & Teknologi Blockchain

Salah satu proyek kripto yang berusaha mengatasi kesenjangan ini adalah Agoric.

Agoric menjawab tantangan ini dengan kerja sama yang kuat dan solusi yang inovatif dengan menghadirkan alat yang memungkinkan pengembang Web2 untuk bermigrasi ke dunia Web3 dengan lancar.

BACA JUGA: Web3 Masuk ke Daftar Sektor Investasi Teraktif di 2023

Agoric Mempermudah Developer Web2 Menuju Web3

Agoric adalah sebuah blockchain publik layer-1 proof of stake yang dibangun di atas Cosmos SDK dan menawarkan berbagai fitur dan keunggulan yang membedakannya dari proyek-proyek lainnya dalam dunia Web3.

BACA JUGA: PINTU Dukung Revolusi Perkembangan Web3 untuk Industri Kreatif

Salah satu keunggulan utama Agoric adalah kemampuannya untuk memungkinkan pengembangan smart contract dengan bahasa pemrograman JavaScript yang populer di dunia Web2.

Ini berarti pengembang Web2 dapat dengan mudah bermigrasi ke pengembangan Web3 tanpa harus mempelajari bahasa pemrograman khusus smart contract.

CEO Agoric, Dean Tribble menjelaskan mengapa JavaScript dipilih menjadi bahasa pemrograman smart contract Agoric dikarenakan Javascript adalah bahasa yang populer pada pengembangan Web2.

"Kami melakukannya dalam JavaScript, yang merupakan bahasa dengan pengembang terbanyak di dunia, dan kami melakukannya dengan cara yang aman secara default, yang merupakan perubahan besar dari cara kerja Ethereum dan platform smart contract lainnya," ujar Dean.

Agoric sangat memperhatikan keamanan smart contract. Mereka telah menghilangkan kategori-kategori bug keamanan yang kompleks, menciptakan ekosistem yang lebih aman bagi pengembang dalam men-deploy smart contract.

Keamanan yang lebih baik ini menjadi aspek kunci dalam membangun kepercayaan dalam ekosistem Agoric.

Agoric juga mendukung interoperabilitas dengan blockchain lain. Ini berkat dukungan protokol Inter-Blockchain Communication (IBC), yang memungkinkan Agoric untuk berinteraksi dengan blockchain lain dengan mudah.

Hal ini membuka kesempatan untuk kolaborasi yang lebih luas dengan proyek-proyek blockchain lain dan memungkinkan pertukaran aset lintas blockchain yang lebih efisien.

Saat melihat fungsi eksekusi smart contract, Agoric Virtual Machine (SwingSet) berperan sebagai lingkungan virtual di mana smart contract di blockchain Agoric berjalan.

SwingSet mirip dengan EVM di Ethereum dan mendukung eksekusi smart contract yang aman dan efisien.

Dalam hal transfer aset digital, Agoric menggunakan Electronic Rights Transfer Protocol (ERTP) sebagai standar token mereka.

ERTP memungkinkan transfer token dan aset digital lainnya dalam bahasa JavaScript dengan mudah, menciptakan fleksibilitas dalam ekosistem Agoric.

Melalui fitur-fitur dan keunggulan ini, Agoric menjadi platform yang kuat bagi para pengembang untuk membangun dApps dan smart contract dengan cepat dan efisien.

Ini juga membantu pengembang Web2 untuk beralih ke pengembangan Web3 dengan lancar dan tanpa hambatan.

Keputusan Strategis Agoric dalam Menjawab Tantangan Pengembangan

Pada tahap pengembangan, banyak proyek Web3 menghadapi tantangan yang signifikan. Ini mencakup lambatnya tingkat inovasi, kurva pembelajaran yang curam bagi developer baru yang ingin terlibat dalam proyek blockchain, kekurangan protokol oracle yang berkelanjutan, dan juga masalah kekurangan developer yang terlibat dalam proyek.

Kemudian Agoric yang pertama kali diluncurkan pada 2018, telah berhasil merespons tantangan pengembangan ini dengan sangat baik.

Melalui Agoric Foundation, proyek ini telah mampu merespons tantangan dengan cepat dan efektif yang berujung pada pertumbuhan pengguna yang signifikan serta menjaga stabilitas nilai tokennya, yakni BLD.

Salah satu keputusan strategis yang diambil oleh Agoric adalah integrasi dengan Chainlink, sebuah protokol oracle terkemuka.

Ini adalah langkah yang sangat penting untuk menghilangkan hambatan pengembangan dengan menyediakan layanan oracle terdesentralisasi yang penting bagi proyek-proyek DeFi.

Selain itu, Agoric bekerja sama dengan BytePitch untuk meluncurkan Agoric Bootcamp yang bertujuan mendidik pengembang Web3, menciptakan komunitas pengembang yang lebih kuat.

Agoric adalah solusi inovatif yang menyatukan pengembangan Web2 dan Web3. 

Melalui fokus pada kerja sama dan tools yang mempermudah pengembangan, Agoric memungkinkan pengembang Web2 untuk beralih ke Web3 tanpa hambatan.

Dukungan bahasa pemrograman JavaScript, keamanan smart contract yang ditingkatkan, interoperabilitas, dan fitur-fitur inovatif menjadikan Agoric sebagai platform kuat untuk membangun dApps dan smart contract.

Keputusan strategis seperti integrasi dengan Chainlink dan pendidikan developer memperkuat fondasi proyek ini. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Web3   Agoric   blockchain   kripto  

Terpopuler