jpnn.com, JAKARTA - Capres Pilpres 2024 Ganjar Pranowo dikenal lantang menyuarakan sikapnya yang antikorupsi. Istrinya, Siti Atikoh Supriyanti, juga punya sikap serupa, termasuk di lingkup keluarga.
Atikoh mengaku punya cara menanamkan dan menerapkan jiwa antikorupsi itu di dalam keluarganya sebagai lingkungan terkecilnya.
BACA JUGA: Bicara di Forum ASJI Annual, Atikoh Ganjar Pidato Berbahasa Jepang dan Inggris
Mbak Atik -panggilan akrab Atikoh- menuturkan saat Ganjar masih menjadi gubernur Jawa Tengah (Jateng), perempuan berjilbab itu kerap dilobi pihak-pihak tertentu yang menginginkan proyek ataupun jabatan.
Namun, Mbak Atik selalu menolak tawaran maupun pemberian yang tak wajar.
BACA JUGA: Ide Baru dari Ganjar: Nusakambangan untuk Penjara Koruptor!
"Saya selalu diskusi apa yang boleh dan tidak boleh, apa yang bisa saya lakukan dan tidak boleh saya lakukan. Saya mengingatkan diri sendiri, mengingatkan Mas Ganjar, saling mengingatkan juga," ujar Atikoh saat menjadi pembicara pada 'Sarasehan Ibu Bersama Rakyat: Memperingati Hari Antikorupsi' di Jakarta, Sabtu (9/12/2023).
Cucu kiai nahdiyin di Purbalingga, Jateng, itu juga menanamkan jiwa antikorupsi tersebut kepada putra M. Zinedine Alam Ganjar.
BACA JUGA: Berultah ke-52, Ning Atikoh Ganjar Didoakan Jemaah Majelis Taklim & Santri Al Washilah
Atikoh selalu meyakinkan putra tunggalnya itu bahwa kondisi keluarganya sudah berkecukupan.
“Ayah kita itu (Ganjar, red) sudah lebih dari cukup, capaian ini beyond our imagination (melampauai imajinasi, red)," kata Atikoh menirukan nasihatnya kepada putranya.
Menurut Atikoh, dirinya tidak pernah menyangka bahwa akan berada pada posisi saat ini.
Perempuan kelahiran 25 November 1971 itu mengaku tidak pernah menduga Ganjar akan menjadi anggota DPR, dipercaya memimpin Jateng selama 10 tahun, bahkan kini menjadi calon presiden.
“Kami benar-benar berangkat dari masyarakat yang sangat sederhana," ujar Atikoh.
Mantan wartawati itu menambahkan sejak awal niatnya membina rumah tangga bersama Ganjar ialah untuk saling melindungi.
Oleh karena itu, Atikoh merasa semua kebutuhannya, baik sandang, pangan, papan, dan finansial, sudah tercukupi.
“Mau cari apa lagi, sudah lebih dari cukup. Sekarang waktu kita itu memang benar-benar digunakan, dikembalikan ke masyarakat," kata perempuan yang fasih berbahasa Jepang itu.(jpnn.com)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menginap di Ponpes Cipasung & Berdoa, Atikoh Ganjar Dipanggil âIbu Mertuaâ oleh Santriwati
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi