jpnn.com, BLITAR - Istri Capres RI Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti berdialog dengan milenial, generasi Z, dan ibu-ibu di halaman depan area Makam Bung Karno, Jalan Ir. Soekarno, Bendogerit, Sananwetan, Blitar, Jawa Timur pada Jumat (26/1).
Dalam acara itu, Atikoh menerima pertanyaan dari tiga generasi z. Satu di antaranya menyinggung soal seberapa penting wanita berpendidikan tinggi.
BACA JUGA: Atikoh Disambut Tondu Majang, Turun ke Sawah Menanam Bawang, Menang Menang Menang!
Sementara, dua lainnya menanyakan isu yang sama, yaitu membahas bantuan sosial di sektor pendidikan yang tidak tepat sasaran.
Atikoh menjawab pertanyaan pertama dengan mengingatkan soal perempuan itu bisa menjadi tiang bangsa. Indonesia menjadi negara yang kokoh apabila kaum hawanya kuat.
BACA JUGA: Peluang Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran di Pilpres 2024 Makin Besar
"Perempuan itu tiang negara. Kalau perempuan kuat, Indonesia kuat. Perempuan pintar, Indonesia sejahtera, kalau perempuan akhlak baik, bangsa akhlak baik," kata mantan wartawan itu.
Dari situ, kata Atikoh, penting bagi perempuan berpendidikan tinggi karena nasib Indonesia ke depan bisa ditentukan dari tingkat pengetahuan wanita.
BACA JUGA: Anies Undang Alumni Indonesia Mengajar saat Berkampanye di Ternate
"Jadi, menentukan perempuan memiliki kecakapan baik sisi agama dan pengetahuan umum, sehingga dia bisa diajak diskusi untuk pembangunan bangsa dan negara," kata wanita kelahiran Jawa Tengah itu.
Selain itu, kata Atikoh, penting bagi perempuan berpendidikan tinggi agar bisa membantu pemerintah dalam mencegah tengkes atau stunting.
Menurutnya, perempuan yang berpendidikan tinggi bisa mengetahui cara mencegah tengkes, yaitu melalui konsumsi makanan mengandung asam folat.
"Kenapa asam folat penting? Sebab, ini berpengaruh ke otak anak, sehingga bisa mencegah stunting. Asam folat ada di telur, masakan di hewani itu baik," ungkap Atikoh.
Dia selanjutnya menjawab pertanyaan kedua soal bantuan sosial yang tidak tepat sasaran dengan menyinggung KTP Sakti.
Atikoh awalnya mengatakan penyaluran bantuan sosial (bansos) ke rakyat menang memiliki permasalahan berupa tidak tepat sasaran.
Menurut dia, urusan bantuan sosial yang tidak tepat sasaran terjadi karena data saat ini belum terintegrasi dan aktual.
"Intinya kita menghadapi permasalahan data, seperti juga data bansos, KIS, KIP, bantuan subsidi solar buat nelayan, ini masalah utama di data," kata Atikoh.
Dia mengatakan paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sudah punya antisipasi dalam memperbaiki pendataan.
Atikoh kemudian mengungkit program KTP Sakti milik Ganjar-Mahfud yang akan mengintegrasikan dan memperbaiki data dari program kerakyatan saat ini.
"Jadi, yang bisa saya sampaikan, program terkait ini (masalah pendataan, red) antisipasinya ada. Program KTP Sakti. Ini KTP seperti sekarang, itu punya fungsi luar biasa dengan updating data," kata dia. (ast/jpnn.com)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan