jpnn.com - ATIQAH Hasiholan dan Rio Dewanto ingin pernikahannya benar-benar istimewa dan tidak terlupakan. Keduanya memilih Benteng Martello di Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, sebagai lokasi mengikat janji setia, Sabtu (24/8) besok. Pulau yang tak seberapa luas itu, dirasa keduanya bisa membuat pesta pernikahan terasa lebih intim.
"Saya ingin pernikahan yang intim, tapi tetap sederhana. Enam bulan lebih mencari tempat, dan minta bantuan Pak Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta). Dibantu Bupati Kepulauan Seribu dan Dinas Pariwisata, akhirnya ketemu di Pulau Kelor," ungkap Rio di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (22/8).
BACA JUGA: Annisa Trihapsari Titip Anak ke Mertua
Sejak lama, Atiqah mengaku memiliki impian menikah di tempat terbuka yang memiliki nilai sejarah. Dan Benteng Martello di Pulau Kelor yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis pada abad ke-17, dirasanya tepat. "Impian saya dan Rio menikah di tempat bersejarah dan alam terbuka," katanya.
Sebelum memilih Pulau Kelor, perempuan kelahiran Jakarta, 3 Januari 1982 itu sempat mendatangi beberapa tempat bersejarah di Jakarta. "Kita nyari-nyari, akhirnya ketemu Pulau Kelor di Kepulauan Seribu. Kami berdua menjadikan Pulau Kelor bagian dari hari bersejarah kami," terangnya.
BACA JUGA: Yulia Rachman Belajar Konsisten Berhijab
Awalnya, lanjut Atiqah, dia dan Rio sempat memilih Pulau Onrust yang pada zaman Belanda menjadi tempat karantina haji. Tetapi setelah mendatangi Pulau Kelor, keduanya berubah pikiran. "Kami lihat pulaunya sangat bagus dan langsung jatuh cinta sama Pulau Kelor," tutur putri aktivis perempuan Ratna Sarumpaet itu.
"Dari sisi saya, saya sempat mengkhawatirkan anak-anak saya buat pesta pernikahan yang wah, sementara saya dikenal selalu mengkritisi orang-orang. Itu kayak impian saya datang dengan sendirinya," timpal Ratna.
BACA JUGA: Panjangkan Rambut demi Pujaan Hati
Dia mengungkapkan, berbulan-bulan Atiqah dan Rio mencari lokasi pernikahan yang tidak umum, yakni yang artistik, punya nilai sejarah, dan terasa intim. "Saya dan keluarga baru terlibat setelah apa yang mereka harapkan tidak dapat. Dan kami mulai mempertimbangkan kemungkinan (melangsungkan pernikahan) di luar Jakarta. Akhirnya, kami mengetahui ada Martello," katanya.
Dengan alasan keterbatasan tempat, Atiqah dan Rio hanya mengundang 350 tamu. "Karena kami hanya akan merayakan akad nikah saja di Pulau Kelor. Jadi nggak terlalu undang banyak tamu, hanya keluarga dan kerabat dekat saja. Yang penting tetap meriah dan sakral," ucap Atiqah.
Untuk pernikahan besok, mempelai perempuan akan mengenakan kebaya berwarna merah rancangan Anne Avantie. Warna senada berlaku untuk pakaian mempelai pria. Sementara untuk tamu undangan, keduanya menerapkan dresscode putih.
Atiqah memang sudah jauh-jauh hari meminta Anne Avantie untuk merancang baju pernikahannya. Dia mempercayakan semuanya kepada Anne, karena sudah sering bekerjasama dengannya. "Saya pilih merah karena menara di Pulau Kelor itu berwarna (merah) bata. Jadi cocoknya putih sekali atau merah," terang pemain film Hello Goodbye itu.
Untuk dekorasi, tak banyak ornament yang digunakan. "Untuk dekorasi kita tidak banyak menggunakan bunga-bunga seperti layaknya acara pernikahan. Yang ingin kita tonjolkan adalah keindahan Benteng Martello, Pulau Kelor. Sunset dan laut yang indah," imbuh Farida Achmad selaku Wedding Organizer. (dew)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilih Pulau Kelor sebagai Tempat Nikah dan Resepsi
Redaktur : Tim Redaksi