jpnn.com - KENDARI- Bukan hanya di sepak bola ada masalah gaji. Di cabor dayung, ternyata juga ada fenomena yang menimpa 44 atlet dayung Sulawesi Tenggara (Sultra). Uang saku atau sama dengan pengganti gaji, ternyata masih menjadi polemik besarannya sehinga memicu mereka tak latihan untuk protes dan mempertanyakan uang saku.
44 Atlet yang dipersiapkan untuk prakualifikasi PON November 2015, nekat mendatangi KONI Sultra untuk mempertanyakan besaran uang saku, karena diduga terjadi pemotongan.
BACA JUGA: Gadis ABG Kesetrum saat Ngecas HP, Inalillahi
"Kami hanya ingin meminta kejelasan berapa uang saku, terus dana pemanggilan atlet juga pemulangan. Soal ada informasi jika yang kami terima tidak sesuai. Jika tidak jelas, lebih baik kami pulang saja ke kampung halaman," ucap salah seorang atlet, yang enggan namanya dikorankan, Rabu (14/10)
Menyikapi hal itu, Wakil Sekretaris I KONI Sultra, Dwiyanti Tamburaka membantah soal adanya pemotongan yang dilakukan oleh pengurus. Menurutnya, semua itu hanya informasi sumbang yang dikeluarkan oleh oknum yang ingin merusak konsentrasi atlet.
BACA JUGA: Pemkot Cirebon, Dengarlah Pesan Menteri Yuddy Ini
"Siapa bilang ada pemotongan. Dananya menang Rp500 ribu untuk uang saku. Uang pemanggilan itu tidak ada. Begitupun dengan pemulangan. Menang pengprov PODSI mengusulkan itu, tetapi kita tidak akomodir karena usulannya terlalu besar. KONI hanya menanggung keberangkatan ke Pra PON sampai pulang, itu termasuk biaya makan juga penginapan dan lainnya," terangnya.
Pelatih Dayung Sultra Darlin menuturkan, atletnya menang kompak mendatangi KONI Sultra untuk meminta kejelasan soal anggaran dayung yang diperuntukan buat atlet. "KONI Sultra sudah menjelaskan semua. Bahwa informasi tersebut sama sekali tidak benar. Apa yang telah diberikan oleh Pengprov PODSI sudah sesuai realita, dan tidak ada permainan. Makanya semua persoalan telah tuntas dan atlet akan kembali fokus latihan," ucap Darlin.
BACA JUGA: Rusuh Berdarah Aceh Singkil: 45 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka
Sementara itu, Sekretaris PODSI Sultra Firman mengatakan, pihaknya menilai ada segelintir orang yang sengaja ingin merusak persiapan atlet menjelang Pra PON. " Ada aktor dibalik semua ini. Orang tersebut sengaja melakukan provokasi dengan meyebarkan isu yang tidak benar," terangnya. (b/p2/dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begitu Dilantik, Urip Ditantang Jaman
Redaktur : Tim Redaksi