Atlet Freediving Dunia Mulai Terpikat Bawah Laut Sabang

Kamis, 16 November 2017 – 11:29 WIB
Sail Sabang Freediving Competition 2017. Foto: istimewa

jpnn.com, SABANG - Sejumlah atlet freediving kelas dunia sudah mulai berdatangan di Sabang untuk mengikuti Freediving Competition 2017 yang akan berlangsung pada 26 November hingga 1 Desember 2017 mendatang.

Mereka sengaja datang jauh-jauh hari untuk dapat berlatih dan mengenal Teluk Balohan yang menjadi lokasi penyelenggaraan kompetisi.

BACA JUGA: Atambua Internasional Motorcross 2017 Pacu Adrenalin

Freediving Competition merupakan satu dari 24 rangkaian acara yang ada di dalam Sail Sabang 2017. Salah satu atlet yang telah tiba adalah pemegang rekor dunia freediving, William Trubridge dari Selandia Baru. Ia sengaja datang lebih awal untuk mengenal karakter arus serta tingkat jarak pandang Teluk Balohan.

"Hari ini saya baru saja menyelesaikan latihan pertama saya untuk Sail Sabang Freediving Competition, Sabang punya laut yang sangat indah," ujar William.Dari hasil latihan pertamanya itu, William mengaku cukup puas dengan apa yang didapat. Ia bisa menembus kedalaman 90 meter di tengah cuaca yang baik sehingga membuat suhu di air cukup bersahabat.

BACA JUGA: Kemilau Sulawesi 2017 Menggoda Wisatawan di Surabaya

"Ombaknya juga cukup baik, kejernihan air sangat bagus, ombaknya juga sangat baik. Semua kondisi itu sangat menyenangkan buat kami para freedivers," ujarnya.

Lebih lanjut pemecah rekor dunia untuk kategori Free Immersion dan Constant Weight Without Fins di tahun 2013 ini mengatakan, selain untuk berlatih, kedatanganya lebih awal juga untuk menikmati dan mengenal lebih jauh keindahan di Sabang.

BACA JUGA: Goda Wisatawan di Surabaya dengan Kemilau Sulawesi 2017

"Bagi saya menyenangkan bisa ikut di kompetisi ini. Saya bisa mengikuti kompetisi dengan santai dan menyenangkan. Menikmati semua keindahan lainnya," ujarnya. Sail Sabang Freediving Competition 2017 diikuti lebih dari 40 atlet frediving internasional. Para atlet akan diajak untuk menyelami bawah laut Sabang yang sangat indah. Hadiahnya pun tak tanggung-tanggung. Totalnya mencapai Rp 200 juta.

Freediving sendiri adalah olahraga menyelam dengan hanya menggunakan satu napas, tanpa bantuan alat. Berbeda dengan Scuba Diving yang menggunakan tambahan alat Scuba.

Stanley Sradaputta, salah satu tenaga ahli Freediving yang membantu penyelenggaraan kompetisi menjelaskan, selain perbedaan peralatan yang digunakan, persiapan yang dilakukan oleh para atlet untuk berkompetisi antara scuba diving dan freediving juga berbeda.Persiapan di scuba diving tidak membutuhkan waktu lama. Kompetisi yang berlangsung dua hari, biasanya para atlet cukup meluangkan waktu selama empat hari.

Namun berbeda dengan freediving. Persiapan yang dilakukan atlet lebih membutuhkan waktu. Sebab para atlet harus beradaptasi terlebih dahulu dengan lokasi yang akan digunakan. William misalnya. Ia sudah datang 13 hari sebelum pertandingan.

"Atlet freediving, pertandinganya masih pekan depan tapi mereka sudah hadir sejak saat ini. Sebab mereka harus latihan, tidak bisa mencapai kedalaman tertentu hanya dalam waktu yang singkat. Perlu adaptasi dan survei. Jadi lenght of stay-nya pasti lama. Jadi prospek untuk kedatangan wisatawan mancanegara di freediving sangat cerah," ujar Stanley.

Lebih lanjut Stanley mengatakan, Wisman freediving pengeluaranya pun akan lebih besar dibanding atlet scuba diving.

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan, dengan kedatangan para atlet yang lebih awal, tentunya mereka akan memiliki waktu dan kesempatan lebih untuk dapat menikmati keindahan destinasi wisata yang ada di Sabang. Selain itu juga budaya dan keramahan masyarakat.

"Karena itu, komunitas, industri dan lainnya harus bisa mengambil momentum ini dengan membuat paket-paket perjalanan. Mereka, para atlet, diajak untuk bisa mengeksplorasi lebih apa yang ada di Sabang," ujar Esthy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mendorong untuk olahraga freediving untuk dikembangkan lebih baik lagi oleh masyarakat. Bawah laut Sabang yang indah serta memiliki kedalaman yang cukup, sangat berpotensi untuk pengembangan freediving.

"Jika selama ini wisatawan masih mengenal Bali atau Lombok, tapi mereka kini bisa diarahkan ke Sabang. Apalagi bagi para komunitas Yacht dari Langkawi dan Phuket, mereka bisa ditarik ke Sabang dan ditawarkan berbagai atraksi. Salah satunya freediving, maka dari itu, mari semua pihak kita sukseskan Sail Sabang 2017 yang akan digelar mulai tanggal dengan rangkaian acara dari tanggal 28 November hingga 5 Desember 2017," ujarnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaungkan Go Digital, Kemenpar Sosialisi Diklat Online


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler