Lebih dari 1.200 pemain tenis internasional dan staf pendukung peserta Australia Open akan mulai berdatangan di Melbourne hari ini menjelang turnamen yang akan berlangsung bulan depan. Victoria, New South Wales, dan Queensland catat Nol kasus penularan lokal COVID-19 Peserta turnamen Australia Open akan tiba hari ini di Melbourne, sementara sejumlah aturan pembatasan akan dilonggarkan di Victoria mulai pekan depan Queensland mempertimbangkan penggunaan kamp tambang yang disebut 'berbintang empat' sebagai tempat karantina
BACA JUGA: Donald Trump Jadi Presiden AS Pertama Dalam Sejarah yang Dimakzulkan Dua Kali
Atlet peserta turnamen ini harus melengkapi diri dengan hasil tes COVID-19 negatif sebelum berangkat ke Melbourne dengan salah satu dari 15 penerbangan charter.
Pemerintah Victoria menyebut karantina pra-turnamen mereka sebagai "program yang paling ketat di dunia".
BACA JUGA: Cerita Warga Indonesia yang Divaksinasi di Luar Negeri: Rasakan Sakit di Lengan dan Sempat Demam
Para pemain dan staf akan ditempatkan di tiga hotel di Melbourne dan harus mematuhi aturan ketat, termasuk tes COVID-19 harian dan pelatihan yang diawasi.
Profesor Cheng mengatakan "bukannya tidak mungkin" hasil tes salah satu pemain tenis atau staf akan akan menunjukkan hasil positif terkena virus saat berada di Melbourne.
BACA JUGA: Peneliti Australia Beberkan Potensi Masalah Terkait Vaksinasi COVID-19 di Indonesia
Sebelumnya Premier Andrews membela penyelenggaraan turnamen selama pandemi COVID-19, mengatakan jika turnamen ini tidak diadakan di Melbourne, ia akan diadakan di tempat lain. Photo: Hotel The View di Jalan St Kilda adalah salah satu dari tiga hotel yang digunakan untuk karantina peserta Australia Open. (ABC News: Chris Le Page)
Melonggarkan aturan masker
Victoria akan melonggarkan aturan masker dan mengizinkan karyawan kembali ke kantor mulai minggu depan, setelah delapan hari negara bagian beribukota Melbourne tidak mencatat penularan lokal virus corona.
Mulai Senin (18/01) pekan depan, pegawai di sektor pelayanan publik Victoria akan kembali ke kantor dengan kapasitas 25 persen dan tempat kerja lain dapat meningkatkan kapasitasnya hingga 50 persen.
Mulai Minggu pukul 23:59, aturan pemakaian masker juga akan dilonggarkan.
Masker tetap wajib digunakan di dalam pesawat, transportasi umum, taksi, supermarket dan pusat perbelanjaan besar dalam ruangan.
Masker tidak lagi wajib dipakai di kantor, tetapi disarankan untuk dikenakan ketika jarak fisik tidak memungkinkan.
Victoria sudah memroses 16.533 hasil, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (DHHS) Victoria.
Pemimpin negara bagain Victoria, Daniel Andrews mengatakan tidak adanya kasus lokal telah memberi pihak berwenang rasa percaya untuk melonggarkan aturan, setelah wabah restoran dan kasus misteri di awal tahun sempat menghentikan jadwal kembali ke kantor dan mendorong pengetatan pembatasan.
"Ini sangat penting, bukan berarti berlaku untuk setiap pekerja… tapi ini langkah maju yang positif," ujarnya Nol kasus di NSW, masih khawatirkan jenis virus baru Photo: Ambulans di jalan dan di bawah gedung Hotel Grand Chancellor di Spring Hill di Brisbane pada 13 Januari 2021. (ABC News: Marc Smith)
Wabah virus corona Hotel Grand Chancellor di Brisbane menjadi "perhatian yang nyata" bagi negara bagian New South Wales, kata Pemier Gladys Berejiklian.
Otoritas kesehatan NSW telah melacak 10 warganya yang mengunjungi hotel Brisbane dan jadi pusat wabah virus corona jenis baru.
NSW Health mengeluarkan peringatan bagi siapa saja yang pernah berada di Hotel Grand Chancellor Brisbane sejak 30 Desember, baik sebagai pendatang atau staf.
"Kami tahu bahwa penyakit ini lebih mudah menular yang artinya jauh lebih berbahaya," kata Premier Berejiklian kepada ABC News Breakfast.
"Apa yang kami ketahui tentang jenis baru virus ini adalah bahwa setelah 14 hari Anda mungkin masih bisa tertular dan itulah mengapa penting bagi mereka untuk dites, tinggal di rumah dan diisolasi setidaknya selama 14 hari dan menunggu saran kesehatan sebelum mereka kembali ke komunitas."
Sebanyak 20.437 tes diselesaikan dalam periode pelaporan hingga pukul 20.00 tadi malam.
Dari tes tersebut tidak ada kasus lokal COVID-19 yang tercatat dan dua kasus ditemukan di karantina hotel di NSW.
Tes ini dilakukan setelah Queensland Health mengidentifikasi enam kasus virus jenis baru asal Inggris pada seorang petugas pembersih hotel dan pasangannya, serta empat orang pelancong yang kembali dari luar negeri.
Namun, belum ditemukan hubungan antara petugas kebersihan hotel dan para pelancong yang kemudian terdiagnosa COVID-19. Queensland pertimbangkan kamp penambangan sebagai tempat karantina Photo: Wisatawan yang dikarantina di Grand Chancellor Hotel Brisbane telah dipindahkan ke The Westin, setelah virus menyebar di lantai tujuh. (ABC News: Mark Leonardi)
Sementara itu Pemerintah Queensland mempertimbangkan untuk menggunakan kamp penambangan sebagai tempat karantina pelancong internasional, saat negara bagian itu bergulat dengan sekelompok jenis virus corona asal Inggris yang sangat menular.
Hari ini Queensland mengumumkan empat kasus baru virus corona yang semuanya dari karantina hotel.
Premier Queensland, Annastacia Palaszczuk, mengatakan ia akan mengangkat hal ini dengan Pemerintah Federal Australia dalam pertemuan kabinet nasional hari Jumat.
"Kami akan melihat semua opsi dan salah satu opsi itu adalah melihat beberapa kamp pertambangan yang kami miliki di Queensland," katanya.
"Dari yang saya ketahui, sebagian besar dari kamp tersebut, yang kami lihat, memiliki balkon sehingga ada banyak udara segar untuk para tamu dan juga, ada kapasitas untuk semua staf dan pembersih dan semua orang juga bisa berbasis di tempat itu.
"Saya pikir ini adalah pilihan yang rasional dan jika kita menghadapi jenis virus yang lebih menular hingga 70 persen, saya pikir kita harus benar-benar serius."
Sejauh ini tidak ada kasus yang terkait dengan Hotel Grand Chancellor.
Dari empat kasus positif di Queensland hari ini, dua orang adalah pelancong yang kembali dari Afrika Selatan dan dua orang lainnya dari Amerika Serikat.
Ada 27 kasus aktif COVID-19 di Queensland hari ini setelah lebih dari 13.000 tes dilakukan dalam 24 jam terakhir.
Tak satu pun dari kasus positif terjadi di Hotel Grand Chancellor, yang dievakuasi dan ditutup kemarin setelah penyebaran varian Inggris di lantai tujuh. Karantina putaran kedua dianggap sebagai 'reaksi spontan' pemerintah Photo: Paul Atta seharusnya akan menyelesaikan karantina di Hotel Grand Chancellor besok, tapi kini harus mengikuti 14 hari karantina putaran kedua. (Supplied: Paul Atta)
Semua tamu di Hotel Grand Chancellor sekarang telah dipindahkan ke The Westin, yang juga terletak di kawasan CBD di Brisbane.
Menteri Kesehatan Queensland Yvette D'Ath berterima kasih kepada mereka yang telah melakukan karantina putaran kedua.
Namun, para pelancong yang telah diminta untuk memperpanjang karantina mereka mengatakan keputusan itu adalah "reaksi spontan".
Paul Atta yang dijadwalkan akan keluar dari Hotel Grand Chancellor besok telah dipindahkan ke The Westin untuk putaran karantina yang kedua.
"Sejujurnya, ini cukup membuat frustrasi," katanya.
"Kami mematuhi sesuai aturan, mengangkat dagu kami dan melakukan yang terbaik yang kami bisa.
"Mereka telah mengetahui tentang jenis virus ini di hotel selama seminggu dan kemudian pada menit terakhir, tepat sebelum orang keluar, mereka baru memutuskan.
"Saya pikir ini adalah reaksi spontan karena mereka tidak dapat memahami apa yang sedang terjadi."
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News berbahasa Inggris
BACA ARTIKEL LAINNYA... Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Dimulai, Nakes Takut Protokol Kesehatan Mengendur