Atletico adalah Tim Terburuk buat Real Madrid

Jumat, 27 Mei 2016 – 10:25 WIB
Carlo Ancelotti dan Cristiano Ronaldo, saat masih 'bersama'. Foto: AFP

jpnn.com - ARSITEK tim Bayern Muenchen (mulai musim depan) Carlo Ancelotti menilai kemungkinan kemenangan Atletico Madrid lebih besar ketimbang mantan timnya, Real Madrid, saat duo Madrid duel dalam final Liga Champions di Milan, Minggu (29/5) dini hari WIB.

“Atletico mungkin tim yang terburuk yang pernah dibayangkan Real untuk menjadi musuhnya musim ini di final. Mereka sangat kokoh dan tak membiarkan bola bersarang ke gawangnya,” ujar pria berusia 56 tahun itu, seperti dilansir dari AS.

BACA JUGA: Monaco Menunggu Bukti dari Rio Haryanto

Dalam 38 laga di La Liga, Atletico hanya kebobolan 18 gol. Artinya jika dirata-rata kans jebol gawang Jan Oblak 0,47 kali per laga. Capaian Atletico itu membuat mereka menjadi tim paling solid di La Liga musim ini. Di kancah Liga Champions, dalam 12 laga Atletico hanya kebobolan tujuh gol. Rata-rata per laga di Liga Champions Oblak kebobolan 0,58. 

“Real seperti dejavu dua tahun lalu di Lisbon. Saya berharap Real akan bisa mengatasi tekanan dari Atletico yang sedemikian besarnya kepada Real kali ini,” tambah mantan pemain AC Milan itu. 

BACA JUGA: Ini Kata Penggawa Persib Soal Skuat MU

Ancelotti juga berharap seandainya Zidane bisa menyusuri jejaknya meraih sukses sebagai juara Liga Champions. Baik sebagai pemain atau pelatih. 
Ancelotti merasakan juara European Cups, nama lama Liga Champions, dua kali. Yakni 1988-1989 dan 1989-1990 bersama Milan.     

Sebagai pelatih, Ancelotti memegang tropi Si Kuping Besar tiga kali. Dua kali bersama Milan, 2002-2003 dan 2006-2007. Satu lagi bersama Real musim 2013-2014. 

BACA JUGA: Perkiraan Pemain Arema Cronus v Persegres

Sementara Zidane merasakan titel Liga Champions hanya sekali. Yakni bersama Real musim 2001-2002. Bersama Juventus, Zidane nyaris dua kali memahkotai Liga Champions. Zidane dan Juventus kalah di final Liga Champions musim 1996-1997 dan 1997-1998. 

Menjelang final seperti saat ini, Ancelotti berkata seandainya dua tahun lalu dirinya tak banyak secara pribadi kepada para pemain. Sebab setiap tim yang bermain di Liga Champions punya tekanan yang sangat tinggi. 

“Untuk meringankan suasana biasanya saya akan melemparkan satu atau dua guyon di sesi latihan. Itu akan sangat mengurangi tensi dan beban menuju final Liga Champions,” ucap Ancelotti. (dra/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelatih Arema Cronus Yakin Persegres Main Bertahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler