ATVI Berkolaborasi dengan Komunitas TDA Jakarta Barat

Sabtu, 29 Juli 2023 – 11:02 WIB
Direktur ATVI Dr. Melitina Tecoalu (tengah) bersama Presiden Komunitas Tangan di Atas (TDA) Eko Desriyanto (keempat dari kiri) dan para pimpinan TDA Jakbar dalam acara kopi darat dan serah terima amanah (Kopdar-Sertinah) pada Jumat (28/7). Foto: Humas ATVI

jpnn.com, JAKARTA - Kerja sama, kolaborasi, sinergi, dan bahasa sejenis yang menggambarkan aliansi positif berbagai unsur dengan tujuan sama akan mudah berkembang dan berdampak pada kemajuan anggota/komunitas.

Hal itu yang tergambar dari perjalanan komunitas bernama “Tangan di Atas” yang biasa disingkat TDA.

BACA JUGA: Ini Cara Komunitas TDA Membidik Pengusaha Naik Kelas

TDA adalah satu-satunya komunitas pengusaha yang saling memberdayakan dan terus menerus mengeksplorasi sumber daya bisnis berbasis teknologi.

BACA JUGA: Komunitas TDA Ajak UMKM Optimistis Menyambut New Normal

Direktur ATVI Dr. Melitina Tecoalu sedang menjelaskan tentang Akademi Televisi Indonesia (ATVI) dalam acara kopi darat dan serah terima amanah (Kopdar-Sertinah) yang digelar Komunitas TDA Jakarta Barat pada Jumat (28/7). Foto: Humas ATVI

Komunitas TDA didirikan pada Januari 2006 oleh Badroni Yuzirman dan 6 pengusaha lainnya.

BACA JUGA: YPP Indosiar-SCTV dan ATVI Gelar Literasi Media Bagi Pelajar SDN 09 Manggarai Selatan

Hingga tahun 2022, komunitas TDA telah tersebar di 102 daerah Indonesia, Perth, Canberra, Mesir dan Arab Saudi.

Saat ini komunitas TDA telah memiliki total 35.007 member.

Salah satu yang cukup aktif menyelenggarakan  berbagai kegiatan pemberdayaan anggota yang notabene adalah pelaku usaha, TDA Jakarta Barat 8.0.

TDA Jakarta Barat menggelar kopi darat dan serah terima amanah (Kopdar-Sertinah) dengan agenda utama Sharing Story “Idea Indonesia Hingga IPO” yang dihadiri ratusan anggota, serta sejumlah pihak yang menjalin sinergi dengan TDA. Salah satunya, Akademi Televisi Indonesia (ATVI).

Acara yang digelar di Hotel Ibis Daan Mogot, Jumat (28/7) siang hingga petang ini berlangsung penuh antusiasme dan peserta mengikutinya sampai selesai.

Acara Kopdar dan Sertinah ini menandai kepemimpinan baru Syafli Antia sebagai Ketua TDA 8.0 dari Leo Lamin.

Dengan semangat dan kolaborasi yang sinergis, Syafli mengajak seluruh anggota TDA Jakbar untuk aktif dalam setiap kegiatan.

Ketua TDA Jakbar 8.0 Syafli Antia menjelaskan program yang akan dikerjakan antara lain,  seminar success story, mengundang pebisnis sukses untuk berbagi cerita. Selain itu, membentuk Kelompok Mentoring Bisnis, lebih ke coaching untuk menemukan solusi masalah bisnis masing-masing.

“Kami juga akan merapikan bisnis member termasuk legalitas dengan biaya yang terjangkau bahkan gratis dan membantu akses modal dengan menghubungkan ke venture capital, CSR, perbankan dan lain-lain,” ujar Syafii.

Di samping itu, kata dia, juga mengembangkan akses pasar dengan mengadakan bazaar bersama dan membangun kemitraan dengan instansi (pemerintahan) terkait.

Dia menambahkan awal September akan ada seminar success story, target peserta 500-an orang.

ATVI dan Job Guarantee

Direktur ATVI Dr. Melitina Tecoalu yang diberi kesempatan tampil di atas panggung, menjelaskan posisi ATVI sebagai bagian dari grup usaha besar bernama EMTEK atau Elang Mahkota Teknologi.

Dia menjelaskan banyak jaringan bisnis di bawah EMTEK mulai bidang media, seperti Stasiun Televisi Indosiar, SCTV, Moji, dan Mentari.

Beragam online media. Juga bidang art dan film seperti Sinema Art. Bidang kesehatan seperti beberapa rumah sakit, i EMC, JEC, Grha Kedoya, juga e-commers seperti Bukalapak.

“ATVI sendiri  saat ini memiliki dua program studi (Prodi) yakni  D-3 Komunikasi Massa dan D-4 Sarjana Terapan. Untuk tahun kuliah saat ini, kami juga telah membuka D-3 Komunikasi Massa Peminatan Digital Media Advertising," kata Melitina.

"Kami saat ini tengah mengurus izin untuk peningkatan status menjadi institute yang nanti berubah menjadi Institute EMTEK dan tambahan 3 Prodi baru yaitu S1 Bisnis Digital, Performing Arts, Media, TV and Film Studies,” ungkap Melitina lagi.

Menurut Melitina, ATVI memberikan "job guarantee" karena vokasi maka delivery teaching-nya adalah 70 persen praktek dan 30 persen teori.

Dengan demikian, lulusannya sudah terserap di berbagai industri media maupun menjadi  production house owner.

Berpikir dan Melangkah Maju

Presiden TDA yang baru dilantik satu bulan lalu, Eko Desriyanto dalam pembukaan Kopdar dan Sertinah TDA ini mengatakan TDA Periode 8.0 akan membawa semangat 'to the next level'.

Menurut dia, pihaknya harus melanjutkan legacy yang telah ditorehkan oleh penerusnya  dengan program-program yang tepat, cepat dan presisi.

Tujuannya adalah agar TDA mengalami lompatan kemajuan bagi organisasi dan seluruh anggotanya.

Pada sesi sharing story, Eko yang murah senyum itu mengungkapkan kisah suksesnya membangun bisnis jasa kursus, yang kemudian berkembang dan merambah ke bidang lain yang tetap berhubungan dengan menyiapkan tenaga terampil.

“Terus terang, bisnis saya berkembang dan maju hingga saat ini karena saya belajar banyak dari TDA,” katanya.

Eko lalu mengungkapkan satu istilah yang dikemukakan mentornya.

“Jika di dunia ini cuma ada satu barang yang kamu punya, maka kamulah yang menentukan harganya,” ujar dia sambil menambahkan bahwa dirinya mencari antitesa dari bidang vokasional yang selama ini digelutinya.

Trik dan strateginya pun diungkapkan Eko. Pertama, memberikan garansi 100 persen kepada peserta kursus atau pelatihan dunia kerja, yaitu jaminan dapat bekerja  atau penempatan setelah kursu selesai.

Oleh karena itu, dirinya lalu melakukan pendekatan yang perusahan atau jasa yang membutuhkan tenag kerja yang dididiknya, dimulai dengan magang.

“Nah dengan magang peserta sudah terbiasa kerja. Jadi, kita tinggal mengatakan leda pimpinan perusahaan atau jasa itu, lebih baik menerima anak magang yang sudah siap kerja," katanya.

Dari strategi itu ternyata berhasil, anak didiknya semua lulus dan bekerja, maka setelah itu berbondong-bondong banyak yang mendaftar, bahkan sekolah-sekolah baik SMK maupun SMA kemudian mengirim siswa untuk kursus atau pelatihan di tempat kita.

“Tentunya kami pasang harga yang lebih tinggai dari harga kursus pada umumnya,” katanya.

Menurut Eko, keberhasilan itu membuka jalan lebih lapang bagi keberhasilannya.

Dia pun terus membranding lembaga kursus/pelatihan, pendekatan ke sejumlah hotel yang membutuhkan jasa pekerja siap pakai dan terus memperbaiki kemasan hingga akhirnya diakui pemerintah dalam hal ini mendapat penghargaan sebagai lembaga pendidikan vokasi dengan pola pelatihan terintegrasi dari Mendikbud Anies R.Baswedan tahun 2016.

“Penghargaan ini menambah kepercayaan dan tentunya daya tawar kami,” ucap Eko semringah.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler