jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Tangan Di Atas (TDA) menyambut antusias tatanan kehidupan baru atau new normal di tengah pandemi COVID-19.
Perkumpulan yang beranggotakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini bahkan merilis program #TDASambutNewNormal pada 1 Juni lalu,
BACA JUGA: 3 Langkah Strategis TDA Menghadapi Pandemi COVID-19
Sebelumnya, TDA menjalankan program #TDATanggapCorona selama tiga bulan penuh.
Direktur TDA Rizki Rahmadianti mengatakan bahwa pihaknya siap menyajikan materi-materi edukasi apa yang harus dilakukan UMKM menyambut new normal ini.
BACA JUGA: TDA Kampus Dorong Lahirnya Pengusaha Milenial yang Tangguh
“Baik tentang penyesuaian model bisnis, cara kerja hingga peluang-peluang baru yang justru sangat banyak karena tatanan dunia yang berubah,” kata Rizki, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/6).
Menurut owner Rira Clothing ini, konten-konten ini akan dikemas menjadi program yang menarik berbasis edutainment yang menghibur namun mendidik.
BACA JUGA: Begini Cara Hotel Mewah Menerima Tamu saat New Normal
“Konten-konten ini dapat dinikmati oleh semua UMKM Indonesia yang ingin belajar bisnis di era new normal, tidak terbatas hanya untuk member TDA saja,” ujarnya.
Direktur TDA TV Fico Maulana menambahkan, divisinya juga sudah menyiapkan segala infrastruktur untuk siaran live setiap hari. Siaran live uji coba ini dilaksanakan selama Juni 2020 setiap pukul 19.30 WIB.
“Kami akan mengangkat konten menarik di siaran setiap harinya dengan konten yang berbeda-beda. TDA TV akan live di Facebook Page TDA dan Youtube streaming,” jelasnya.
Presiden TDA Donny Kris Puriyono mengatakan bahwa menjelang new normal ini akan banyak peluang-peluang baru yang bisa dikerjakan. Selain itu, banyak juga masalah-masalah baru yang datang.
“Justru di situlah peluangnya ada. Bagi pebisnis masalah itu adalah peluang yang bisa diselesaikan dan menghasilkan profit,” tuturnya.
Ia pun mengajak member TDA dan pelaku UMKM untuk terus optimistis menghadapi new normal.
“Kelebihan yang dimiliki UMKM adalah lebih gesit dalam mengubah model bisnis sekaligus lebih adaptif dibanding perusahaan besar. Selain itu, di era new normal ini masih banyak supply dan demand yang tidak berimbang. Ini adalah peluang untuk menggenjot produksi dalam negeri dan menguasai pasar sebelum produk-produk asing mulai datang kembali,” pungkasnya.(mg7/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh