jpnn.com, JAKARTA - Untuk pertama kali, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menggelar acara Malam Kesenian dengan menampilkan lagu dan puisi Rusia yang dibawakan oleh penyair dan penyanyi Indonesia baik dari kalangan kampus Universitas Indonesia, alumni Rusia yang sudah kembali, jurnalis, unsur Nahdlatul Ulama (NU) dan juga beberapa diplomat.
Tampil juga Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, dan Wakil Dubesnya, Veronica Novoseltseva.
BACA JUGA: Peringati HUT ke-25, ATVI Gelar Donor Darah
Dalam acara yang digelar di kediaman Dubes Lyudmila di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis malam (16/3/2023), Akademi Televisi Indonesia (ATVI) digandeng sebagai mitra untuk memublikasikan dan mendokumentasikan acara malam kesenian tersebut dari awal hingga akhir.
Hubungan ATVI dengan Rusia cukup baik. Tercatat, pada akhir tahun 2022, ATVI telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan sebuah perguruan tinggi yang memiliki Program Studi Komunikasi dan Broadcast yakni Kazan State Insitute of Culture.
BACA JUGA: Pelaku UMKM Ikuti Pelatihan Fotografi dari LPPM ATVI dan YPP Indosiar-SCTV
Meski dilaksanakan di ruang tamu utama kediaman Dubes Lyudmila, namun setting malam kesenian ini menyerupai konser di gedung kesenian.
Sebab sound system dan tata lampunya dipersiapkan oleh para dosen dan mahasiswa ATVI yang membuat acara menjadi semakin meriah dan bermakna.
BACA JUGA: Moskow Klaim Kedubes Rusia di Sejumlah Negara Terancam Dibakar
Tuan rumah Dubes Lyudmila, Wakil Dubes Veronica Novoseltseva dan staf KBRI Rusia di Jakarta sangat mengapresiasi acara ini.
Hadir sejumlah tokoh, seperti Dubes RI untuk Rusia dan Belarus, 2016-2020 M Wahid Supriyadi, salah satu pimpinan ATVI Dr. Melitina Tecoalu, perwakilan Kementerian Luar Negeri yang pernah bertugas di Rusia, dosen dan mahasiswa UI, Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor dan unsur PBNU serta undangan lainnya.
Pimpinan ATVI Dr. Melitina Tecoalu mengatakan kerja sama ATVI dengan Kedubes Rusia dalam acara malam kesenian ini berjalan baik karena sudah dipersiapkan relatif cukup lama, sehingga sejak pertunjukkan awal hingga akhir, tidak ada masalah.
“Saya sebagai Pimpinan ATVI sangat senang dan bangga dengan dukungan dosen dan mahasiswa ATVI pada acara ini,” katanya.
Melitina mengatakan persahabatan antar bangsa dalam hal ini Indonesia-Rusia yang sudah lama juga makin akrab melalui pagelaran kesenian serta kebudayaan sebagai jembatan perekat untuk meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dalam berbagai bidang, baik pendidikan, kebudayaan, sosial, ekonomi dan perdagangan serta pariwisata.
“Saya dengar dari Pak Wahid, mantan Dubes RI untuk Rusia, bahwa wisatawan Rusia yang datang ke Indonesia terus meningkat dan mereka membelanjakan uangnya di Indonesia cukup besar,” kata Melitina.
Cinta dan Perjuangan
Malam kesenian di kediaman Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila menampilkan pembacaan puisi dan lagu-lagu Rusia oleh orang Indonesia, umumnya tema puisi dan lagu mengenai perjuangan, kepahlawanan, dan juga cinta dan kesetiaan.
Para peserta dapat menikmati dan memahami pembacaan puisi dan lagu tersebut karena sebelum ditampilkan, pembawa acara yang tak lain Wakil Dubes, Veronica Novoseltseva, mengulas sedikit latar belakang puisi maupun lagu.
Total ada 19 puisi dan lagu yang dibawakan, termasuk salah satu lagu Indonesia Karya Ismail Marzuki berjudul “Rayuan Pulau Kelapa” yang dibawakan bersama Dubes Lyudmila dan para diplomat Rusia, tetapi lagu ini sebelumnya sudah direkam, sehingga Dubes dan penyanyi lainnya tinggal mengikuti dari video yang ditampilkan.
Fauzal Al-Rasyid, seorang jurnalis yang mahir berbahasa Rusia dan pernah mendapatkan penghargaan dari Kemenlu Rusia, membawakan lagu patrioti yang biasa dibawakan selama Perang Dunia II berjudul “Smuglyanka” .
Lagu patriotik lainnya yang dibawakan dengan sangat bersemangat oleh Abdul Aziz Wahid dari NU berjudul (terjemahannya) “Tentara Rusia Paling Kuat”.
Ketua Bidang Hubungan Internasional Pengurus Pusat GP Ansor ini secara kelakar diberi pangkat JenderalBintang 2 oleh Wakil Dubes Veronica.
Namun, ketika yang bersangkutan tampil lagi membawakan lagu sejenis, pangkat dinaikkan lagi oleh Dubes Lyudmila menjadi Jenderal Bintang 3, hadirin pun bertepuk tangan sambil tertawa.
Selain lagu patriotik yang menggambarkan semangat berjuang untuk bangsa, lagu romantik juga ditampilkan. Malam itu Rafi Galsa membawakan lagu berjudul (sudah di-Indonsiakan)
“Tidak Mungkin Ada Perempuan Secantik Kamu”. Irama yang menggoda untuk bergoyang akhirnya membuat Dubes,dan hadirin ikut berdansa sampai lagu tersebut selesai dinyanyikan.
Malam Kesenaian di kediaman Dubes Rusia ini begitu lancar, dan memukau karena didukung juga oleh pianis yang sangat baik oleh Sastroadi dari GP Ansor, serta gitaris oleh Oi Nurul B dengan selingan yang apik dan manis dari siswa sekolah di Kedubes Rusia yang tampil dengan kostum Rusia yang cerah.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari