Tahun 2017 Australia mencetak rekor dengan sumbangan $40 miliar, lebih dari Rp 400 triliun pada perekonomian. Tapi porsi bagi kawasan Australia Barat menurun dan membuat khawatir badan tertinggi pariwisata di negara bagian tersebut.

Nilai belanja di Australia Barat turun 5 persen dari Desember 2016 ke Desember 2017, seperti terungkap dalam temuan International Visitors Survey.

BACA JUGA: Malaysia Resmi Minta Australia Periksa Reruntuhan MH370 Jika Ditemukan

Australia Barat menjadi satu-satunya negara bagian di Australia yang mencetak rekor penurunan. Badan pariwisata di negara bagian tersebut, Tourism Council of Western Australia (WA) menyebutnya sebagai "penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Negara bagian dengan performa tertinggi adalah Tasmania, dengan jumlah peningkatan mencapai 31 persen.

BACA JUGA: Facebook Berkontribusi Atas Kekerasan Terhadap Muslim Rohingya

Menteri Pariwisata Paul Papalia mengatakan pariwisata China merupakan pasar yang menguntungkan, namun porsi per kapita dari Australia Barat telah jatuh.

"Kita tahu kita tertinggal, kita mendapat sekitar 4,7 persen dari pangsa wisatawan China secara nasional," katanya.

BACA JUGA: Bos Angkatan Perbatasan Australia Diambang Pemecatan

"Saya rasa setidaknya kita harus mencoba dan bertujuan mendapat porsi per kapita kita yang bisa mencapai lebih dari 11 persen."Hasil Survei Kunjungan InternasionalNegara bagian

Nilai belanja turis

(dalam juta AU$)PertumbuhanNew South Wales$10,4249%Victoria$7,65311%Queensland$5,3184%Australia Barat$2,297-5%Australia Selatan$1,14918%Kawasan Khusus Ibukota $55823%Tasmania$49731%Kawasan Australia Utara$46710%

Angka dari Desember 2016 ke December 2017Pintu gerbang alternatif ke Australia

Menteri Paul mengatakan pemerintah berencana untuk menarik lebih banyak wisatawan asal China dan negara-negara Asia lainnya ke Australia Barat, dengan lebih banyak penerbangan langsung menuju Perth. Photo: Diharapkan ada lebih banyak penerbangan langsung dari China ke Perth. (ABC News: Emily Piesse)

"Kita mengejar penerbangan langsung dari tempat-tempat, seperti Shanghai, Tokyo, India untuk meningkatkan angka kunjungan kita," ujarnya.

"Ini adalah hal terbesar yang bisa kita lakukan."

"Saat ini turis asal China adalah pemain signifikan, mereka adalah pengunjung yang banyak mengeluarkan uang dan kita ingin mendapatkan mereka lebih banyak lagi."

Menteri Paul juga mengatakan ia ingin Australia Barat menjadi pintu gerbang alternatif ke Australia.

"Kita telah memiliki layanan baik ... tapi dengan lebih banyak menawarkan penerbangan langsung ke Perth dan berjualan sebagai cara lain berkunjung ke Australia akan membantu kita meningkatkan pasar internasional," ujarnya.Direktur Tourism Western Australia tidak miliki pengalaman sebelumnya

Direktur Tourism Council of WA, Evan Hall mengatakan industri pariwisata telah mengurangi harga dan berinvestasi besar-besaran dengan pembangunan hotel-hotel, kapal-kapal, dan pengalaman pariwisata yang ditawarkan, membuat semakin mengecewakan.

"Pariwisata internasional di negara bagian seperti Tasmania dan Australia Selatan, dengan layanan penerbangan internasional yang lebih sedikit, telah tumbuh sekitar 20 persen," ujarnya.

"Sementara Australia Barat telah kehilangan porsi pangsa internasional dalam jumlah kunjungan, nilai belanja, dan jumlah malam yang dihabiskan."

Menurut Evan, negara bagian lainnya di Australia mempromosikan diri lebih baik.

"Pemerintah telah membuat pekerjaan di bidang pariwisata tumbuh ... prioritas utama, tapi ada kesenjangan besar antara rencana pemerintah dengan apa yang dilakukan di lapangan," katanya.

Evan mengatakan pemasaran pariwisata dan pendidikan yang dibuat "birokratis" telah menyebabkan kurangnya kepemimpinan khusus di puncak badan pariwisata.

Ia mengatakan posisi Direktur Eksekutif atau CEO Tourism Western Australia saat ini sedang diisi paruh waktu oleh direktur jenderal Departemen Pekerjaan, Pariwisata, Ilmu Pengetahuan dan Inovasi, yang "tidak memiliki pengalaman sebelumnya di bidang pariwisata".

Evan juga mengatakan khawatir dengan posisi kepala pemasaran di Tourism WA yang "secara substansi kosong".

"Kami mendesak pemerintah negara bagian menunjuk CEO yang berdedikasi penuh dengan pengalaman dalam pemasaran pariwisata," katanya. Photo: Salah satu kritik adalah negara bagian lain di Australia melakukan promosi lebih baik dari Australia Barat. (Flickr: Stu Rapley)

'Reputasi' Perth sebagai kota yang mahal

Pakar Pariwisata dan Pemasaran di Curtin University, Profesor Kirsten Holmes mengatakan angka wisata internasional di Australia Barat yang buruk disebabkan karena kemerosotan ekonomi setelah masa kejayaan pertambangan berakhir.

"Bisa turun karena pasca maraknya pertambangan, Perth menjadi lebih murah untuk dikunjungi, harga dan tarif hotel turun," katanya.

Namun dia mengatakan tarif hotel yang lebih murah juga bisa terbukti bermanfaat bagi Australia Barat.

"[Perth] memiliki reputasi sebagai kota yang mahal, jadi jika kita bisa menghilangkan reputasi ini, saya pikir bagus," katanya.

Profesor Holmes juga menekankan pentingnya memasuki pasar China, terutama karena Australia Barat dekat dengan Asia.

"Kami benar-benar tidak memiliki penerbangan langsung yang bagus ke China. Kami tentu perlu memperbaiki koneksi penerbangan kami ke China," katanya.

"Perth berada dalam posisi yang sangat baik untuk menarik pasar ini [Asia]. Kami adalah kota besar [di Australia] terdekat ke China. Kami memiliki zona waktu yang sama dengan Beijing."

Profesor Holmes percaya jumlah pengunjung China ke Australia Barat meningkat secara substansial selama dua atau tiga tahun terakhir, namun ada ruang untuk menumbuhkannya secara signifikan.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Perempuan di Melbourne Dibiarkan Membusuk Selama Delapan Bulan

Berita Terkait