Di Australia ada partai bernama 'Legalise Cannabis' dan mereka sudah memperkenalkan undang-undang melegalkan ganja untuk penggunaan pribadi di parlemen di Victoria, New South Wales, dan Australia Barat.
Ini jadi yang pertama kalinya rancangan undang-undang yang sama diajukan di tiga negara bagian secara serentak.
BACA JUGA: Satgas Pamtas Yonif 725/WRG Menemukan Ladang Ganja di Boven Digoel Papua Selatan
RUU tersebut sudah diperkenalkan ke majelis tinggi negara bagian dan akan membutuhkan dukungan dari partai-partai besar untuk menjadi undang-undang.
Tapi warga di bawah 18 tahun tidak akan diizinkan untuk mengakses ganja, atau mengizinkan mengemudi jika berada di pengaruhnya.
BACA JUGA: Kehidupan Ganda Mata-mata Australia yang Bekerja Untuk KGB
Anggota parlemen majelis tinggi New South Wales, Jeremy Buckingham, mengatakan reformasi hukum ini akan memungkinkan orang berusia di atas 18 tahun untuk menanam hingga enam tanaman ganja di rumah mereka.
Aturan ini juga akan memungkinkan orang untuk memberikannya kepada orang lain sebagai hadiah dalam jumlah kecil, tetapi mengemudi di bawah pengaruh obat akan tetap dilarang.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Upaya Mencari Kapal Selam Wisata Titanic yang Hilang
"Ini adalah langkah bersejarah dari Partai Legalisasi Ganja di seluruh Australia untuk menciptakan reformasi legalisasi ganja yang terkoordinasi," kata Jeremy.
Dia mengatakan tujuan dari terobosan ini adalah untuk menghindari pengguna ganja dari sistem peradilan pidana, di mana jumlah pelanggaran terkait ganja secara nasional tercatat sebanyak 700.000 kasus sejak 2010.
Polisi juga memperkirakan kejahatan terorganisir setiap tahun diuntungkan sebanyak A$8 miliar karena ganja.
"Masyarakat luas menginginkan reformasi hukum ganja," kata Jeremy.
"Mereka sudah melihat suksesnya pemakaian ganja sebagai obat, dan tidak tahan lagi dengan pemerintah yang membuang miliaran dolar uang pajak untuk memroses orang-orang ke pengadilan karena kepemilikan ganja sederhana."'Mayoritas orang Victoria mendukung regulasi'
Anggota parlemen Victoria dari Partai Legalisasi Ganja, David Ettershank, mengatakan kepada Radio ABC Melbourne jika publik setuju dengan perubahan tersebut.
"Mayoritas warga Victoria mendukung regulasi ganja, dan sejumlah besar warga Victoria … secara teratur mengonsumsi ganja," katanya.
"Ganja perlu dibawa keluar dari dunia kejahatan dan diatur secara cerdas."
Dia mengatakan politisi di seluruh spektrum politik sudah menyampaikan keinginan untuk mengubah undang-undang ganja.
"Ada banyak politisi, lagi-lagi dari kedua belah sisi, yang menggunakan ganja," katanya.
"Yang perlu kita lakukan adalah mengatur, mengedukasi, dan menormalisasi aturan ini, sehingga kita bisa meminimalisasi dampak sosial yang merugikan."Australia Barat mengakui potensi penyalahgunaan
Anggota majelis tinggi Partai Legalisasi Ganja Australia Barat, Brian Walker, mengatakan partainya akan berupaya mengatur pasar untuk produk ganja di wilayahnya.
"Kami ingin melangkah lebih jauh dan membawanya ke tahap kena pajak sehingga kami, sebagai pemerintah, bisa mendapatkan pendapatan," kata mantan dokter umum tersebut.
Dia mengatakan meski ganja dapat dikaitkan dengan peningkatan psikosis, tembakau dan alkohol lebih berbahaya.
"Keduanya jauh lebih berbahaya dalam menciptakan psikosis daripada ganja, jadi Anda harus bertanya, 'Mengapa alkohol dan tembakau tersedia secara bebas?'"
"Ganja adalah ramuan penyembuhan yang sehat yang dapat disalahgunakan," kata Dr Brian Walker.
Dia mengatakan pengalaman di ACT dengan reformasi ganja telah menunjukkan bahwa hal itu akan menimbulkan kerugian yang minimal.
"Kematian belum meningkat, orang berperilaku normal, tidak ada dampak apa pun," kata Dr Walker.
Warga Sydney, David, mengatakan kepada ABC jika dia mendukung reformasi, berdasarkan pengamatannya terhadap bagian lain dunia yang telah melegalkannya.
"Saya pikir mengelolanya sebagai masalah kesehatan akan jauh lebih baik karena dilakukan sebagai masalah non-kriminal," katanya.
"Substansi ini menenangkan Anda, mencegah orang menimbulkan masalah, membantu tubuh mengatasi masalah," kata yang lain.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari laporan ABC News.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Hampir 100 Warga India Meninggal Akibat Gelombang Panas