Laporan terbaru mengungkapkan Australia menjadi negara yang paling banyak menangkap pengunjuk rasa lingkungan.

Ini merupakan salah satu kabar terbaru dari Australia dalam pekan ini.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan

Simak juga berita mengenai perusahaan Meta yang akan membayar ganti rugi kepada pengguna Facebook di Australia dan jumlah migran ke Australia yang melebihi perkiraan pemerintah.Pengunjuk rasa lingkungan paling banyak ditangkap di Australia

Di mana negara yang polisinya paling banyak menangkap pengunjuk rasa lingkungan? Jawabannya adalah Australia.

BACA JUGA: Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia

Sebuah studi terbaru menemukan polisi Australia adalah yang paling banyak menangkap pengunjuk rasa iklim dan lingkungan di dunia.

Menurut studi tersebut, lebih dari 20 persen unjuk rasa terkait iklim dan lingkungan berakhir dengan penangkapan polisi Australia.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji

Jumlah ini menjadi yang tertinggi dari 14 negara yang masuk dalam studi tersebut.

Namun, penelitian tersebut menemukan jika pembunuhan dan penculikan aktivis di Australia jarang terjadi.

Antara tahun 2012 dan 2023, terdapat lebih dari 2.000 pembunuhan terhadap para pembela lingkungan secara global, dengan jumlah terbanyak di Brasil (401), Filipina (298), India (86), dan Peru (58).

Di negara-negara tersebut, tingkat penangkapan pengunjuk rasa iklim dan lingkungan jauh lebih rendah daripada di Australia, Inggris, Norwegia, dan Amerika Serikat.Uang ganti rugi dari Meta

Pengguna Facebook di Australia kemungkinan besar akan menerima uang ganti rugi setelah Meta menandatangani perjanjian senilai $50 juta dengan Komisioner Informasi Australia.

Lebih dari 10 tahun yang lalu, Meta secara tidak sah merilis data pribadi jutaan pengguna Facebook di seluruh dunia, termasuk warga Australia.

Komisioner Informasi Australia Elizabeth Tydd mengatakan kesepakatan tersebut menjadi "pembayaran terbesar yang pernah ada" yang didedikasikan untuk menangani masalah privasi di Australia.

Warga Australia yang sempat merasa khawatir karena menjadi korban kebocoran data bisa mengajukan permintaan uang ganti rugi.

Jumlah ganti rugi akan lebih besar jika mereka bisa membuktikan mengalami kerugian yang sangat besar akibat kebocoran data. 

Meta akan bekerja sama dengan administrator pihak ketiga yang independen, yang akan ditunjuk awal tahun depan, untuk menyeleksi pengguna yang memenuhi syarat.Jumlah migran Australia melampaui ekspektasi pemerintah

Jumlah migran Australia akan bertambah hingga melebihi ekspektasi pemerintah Australia selama tahun anggaran saat ini, yakni 1 Juli 2024 hingga 30 Juni 2025. 

Dikatakan jumlah migrasi luar negeri akan menembus angka 340.000 tahun ini, jauh di atas 260.000 yang diharapkan pemerintah Australia.

Pemerintah sebelumnya sudah mengeluarkan rencana untuk memperketat visa pelajar.

Tahun lalu, mereka memperketat aturan yang mempersulit lulusan Australia untuk mengajukan visa bekerja.

Bendahara Pemerintah Australia Jim Chalmers tidak dapat menjelaskan mengapa migran suka tinggal lama-lama di Australia.

"[Jumlah orang yang tinggal di Australia] lambat turunnya ... karena satu alasan, dan itu adalah karena jumlah orang yang meninggalkan Australia semakin sedikit," ujar Jim.

"Mereka tinggal di sini lebih lama … Saya tidak punya gambaran yang lebih rinci tentang hal itu."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?

Berita Terkait