Ada harapan bahwa aplikasi smartphone baru ini akan membantu petani kapas Australia dalam mengidentifikasi kehidupan burung dan habitatnya.
Kelompok industri kapas CottonInfo telah mengembangkan sebuah aplikasi smartphone, yang mengubah buku identifikasi burung di kawasan pertanian kapas menjadi referensi digital.
BACA JUGA: Paparan Pestisida Bisa Sebabkan Parkinson dan Kanker
Pakar ekologi Greg Ford, yang juga menulis buku tersebut berharap aplikasi telepon ini akan membuat database yang luas dan catatan penting soal keberadaan burung-burung.
"Dengan hanya memantau burung apa yang ada dapat memberikan banyak informasi soal bagaimana Anda mengelola pertanian kapan," katanya.
BACA JUGA: Inilah Alasan Mengapa Anak Keturunan Asia Jarang Menderita Alergi Makanan di Melbourne
Tak hanya itu, identifikasi ini akan menjadi penting untuk melestarikan keberadaan burung-burung langka."
Ford juga mengatakan sekarang hampir setiap orang memiliki telepon genggam, sehingga dengan adanya aplikasi ini menjadi bahan referensi yang penting.
"Gagasan memiliki aplikasi ini adalah warga dengan mudah selalu membawanya, daripada harus memiliki bahan referensi dalam bentuk buku yang tebal dan hanya bisa ditaruh di mobil," katanya.
BACA JUGA: Australia - Selandia Baru akan Bahas Pembatalan Visa Warga Selandia Baru
Dalam aplikasi ini dapat ditemukan sejumlah foto dari jenis burung yang paling banyak terlihat di pertanian.
"Kebanyakan orang akan akrab dengan burung seperti merpati berjambul [dan] burung lyang biasa berkeliaran di rawa-rawa," katanya.
"Orang-orang juga akan akrab dengan pelikan dan angsa dan berbagai jenis bebek...," tambahnya.
Mr Ford mengatakan salah satu yang membuat app tersebut menarik adalah mereka bisa mencatat burung yang dilihat.
Dengan mengaktifkan fitur GPS maka dapat menemukan lokasi yang tepat, jika melihat burung yang langka.
Contohnya, burung khas Australia, yang dikenal dengan sebutan 'snipe'... "yang terancam punah di tingkat nasional dan cukup terbatas di kawasan Murray Darling [Queensland] namun muncul secara sporadis di saat tertentu," ujar Ford.
Ford berharap aplikasi dan buku tulisannya dapat meningkatkan kesadaran warga soal kehidupan burung di Australia.
"Semakin banyak orang yang tahu tentang burung, makan semakin paham soal apa yang mereka lakukan pada lahan-lahan pertanian yang dapat mempengaruhi kehidupan burung-burung," ujarnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koloni Penguin di Antartika Terancam Punah Karena Bongkahan Es Raksasa