SYDNEY – Demi warga negaranya, Pemerintah Australia memohonkan pengampunan kepada ThailandIni terkait kasus pelanggaran hukum lese majeste atau penghinaan terhadap keluarga kerajaan yang menimpa novelis asal Melbourne, Harry Nicolaides yang pada Senin lalu (19/1) telah divonis bersalah dan dijatuhi hukuman penjara tiga tahun.
’’Pejabat Australia telah mengatakan kepada pemerintah Thailand bahwa pemerintah Australia mendukung penuh aplikasi pengampunan Nicolaides,’’ kata Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith seperti dilaporkan Bloomberg kemarin (22/1).
Pemerintah Thailand sudah menerima surat permohonan dari Australia dan berjanji akan menanggapi secepatnya
BACA JUGA: Hukuman Mati Bagi Pengusaha Melamin
’’Persoalan ini sedang kami bahas,’’ kata juru bicara menteri luar negeri Thailand Tharit Charungvat.Buku yang mengantarkan Nicolaides ke pengadilan Thailand berjudul Verisimilitude yang diterbitkan pada 2005
Novel ini hanya dicetak terbatas, yakni 50 eksemplar dan baru laku terjual tujuh eksemplar
BACA JUGA: Hamas Ajak Dialog Negara Barat
Tak dijelaskan di bagian kalimat mana unsur pelecehan terhadap keluarga kerajaan ituBACA JUGA: Fidel Castro Puji Obama
Itulah yang dia tuangkan ke dalam novelnya“Saya mohon maaf, (novel) ini kan tidak nyataSemua ini rasanya seperti mimpi buruk,’’ kata Nicolaides sebelum vonis hakim diketok pada Senin laluDia mengatakan, betapa sebenarnya dia sangat menghormati raja dan tak berniat sedikit pun melecehkannyaPria 41 tahun tersebut ditangkap otoritas Thailand pada 31 Agustus lalu di bandara internasional Suvarnabhumi ketika hendak pulang kampung.
Belum ada tanggapan resmi dari Raja BhumibolKasus serupa memang pernah terjadi dan raja berbesar hati mengabulkan permohonan maafSeperti kasus pada 2007 yang menimpa Oliver Jufer, penulis dari SwissPria 57 tahun itu divonis bersalah dan dihukum penjara 10 tahunNamun, Bhumibol Adulyadej mengampuninya dan kemudian dia dibebaskan serta dideportasi ke Swiss.
Pasal 112 dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Thailand atau disebut lese majeste mengatur tentang sanksi bagi mereka yang menghina sistem monarkiBagi yang melanggar terancam sanksi 15 tahun penjaraMembicarakan perihal monarki di Thailand adalah sesuatu yang tabuThailand gencar menutup situs-situs internet maupun blog yang dianggap menghina kerajaanPemerintah Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva telah menutup situs-situs yang dianggap menghina kerajaanSejak bulan lalu, setidaknya sekitar 3.800 situs yang dibekukan(ape/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Caroline Kennedy Batal Warisi Kursi Hillary
Redaktur : Tim Redaksi