Empat orang pencari suaka di Pusat Penahanan Pencari Suaka Nauru telah dipindahkan ke sebuah lokasi yang dirahasiakan di Phnom Penh setibanya di Kamboja. Ini merupakan pemindahan pertama pencari suaka ke Kamboja yang merupakan bagian dari kerjasama pemrosesan pencari suaka yang disepakati Australia dan Kamboja.Empat orang pengungsi yang dipindahkan  dari pusat penahanan Nauru tiba di Kamboja dan langsung dibawa pergi dengan menggunakan sebuah van yang jendelanya ditutup tirai. Empat pengungsi itu terdiri dari dua orang berkewarganegaraan Iran, seorang wanita Iran dan seorang pria asal Rohingya, Myanmar tiba di Phnom Penh dengan menggunakan penerbangan komersial. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) kemudian membawa mereka ke sebuah villadi sebuah lokasi yang dirahasiakan. Para pengungsi ini tidak dibolehkan berbicara kepada media, sementara pejabat imigrasi Australia mengatakan keempat pengungsi ini tidak ingin membahayakan keselamatan keluarga mereka. Dalam sebuah pernyataan, IOM mengatakan kelompok itu dibawa ke akomodasi sementara mereka di ibukota Kamboja untuk menjalani pelatihan bahasa serta menjalani orientasi budaya dan sosial di Kamboja. "Mereka sudah tiba disini, sehat dan kami meminta mereka diberikan privasi ," kata juru bicara IOM regional, Joe Lowry. Keempat pencari suaka itu merupakan pengungsi pertama yang dipindahkan dari Nauru sebagai bagian dari kebijakan pemrosesan pencari suaka diluar daratan Australia. Ini merupakan bagian dari kesepakatan antara Australia dan Pemerintah Kamboja, dimana Australia setuju akan menggelontorkan dana bantuan senilai $40 juta dan akan memberikan IOM dana sebesar $15.5 juta untuk mendukung semua pencari suaka yang dipindahkan ke Kamboja selama satu tahun. "Kamboja jelas tidak memiliki kapasitas untuk mengintegrasikan para pencari suaka ini secara permanen ke dalam masyarakat Kamboja," kata Phil Robertson dari Pengamat HAM mengomentari pemindahan pencari suaka dari Australia ke Kamboja. "Keempat pengungsi ini tidak ubahnya marmut manusia dalam percobaan kebijakan Australia yang mengabaikan fakta bahwa Kamboja tidak melakukan upaya-upaya untuk mengintegrasikan pengungsi lain dan bahkan pernah mengirimkan pengungsi dari Montagnard dan Uighur kembali dalam situasi bahaya ke Vietnam dan China." Dalam sebuah pernyataan, Amnesti International Australia mengatakan rekam jejak Kamboja dalam melindungi pencari suaka sangat "miskin" dan menyerukan Canberra untuk "menghentikan pemindahan pencari suaka dan pengungsi ke negara ketiga di mana mereka tidak cukup mendapat perlindungan dari pelanggaran hak asasi manusia". Juru bicara Menteri Imigrasi Peter Dutton mengatakan ia tidak akan mengomentari pemindahan ini. ABC / wires 

 

BACA JUGA: Menghangatnya Suhu Laut Bisa Sebabkan Tiram Berbahaya untuk Dikonsumsi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Anggap Bodoh Keledai, Karena Dianggap Bisa Menjaga Ternak Sapi

Berita Terkait