Para peneliti dari University of Queensland mulai melakukan produksi komersial kondom yang diklaim paling tipis sekaligus paling kuat. Uniknya, bahan kondom tersebut akan dibuat dari rumput jenis spinifex yang banyak dijumpai di Australia dan Indonesia.
Spinifex adalah rumputan yang di Indonesia dikenal sebagai rumput angin atau rumput lari, yaitu bentuknya menyerupai bulu landak namun sangat ringan. Ketika terlepas dari batangnya rumput ini sangat gampang diterbangkan angin.
BACA JUGA: Wabah Virus Anjing Mematikan di Tasmania
Para peneliti tersebut kini menjalin kerjasama dengan warga aborigin di daerah Camooweal, perbatasan Queensland dan Northern Territory untuk membudidayakan rumput angin.
Sebelumnya rumput jenis ini tidak diduga mengandung bahan fiber yang mampu memperkuat daya tahan plastik dan karet.
BACA JUGA: Target Mutu Air di Kawasan Great Barrier Reef Sulit Dipenuhi Australia
Namun Manager Dugalungi Aboriginal Corporation, Colin Saltmere, mengatakan rumput spinifex sebenarnya telah lama dimanfaatkan oleh penduduk asli Australia.
"Rumput ini digunakan untuk membuat panah, pokoknya untuk semua peralatan yang dipergunakan berburu," katanya kepada ABC.
BACA JUGA: Konsumsi 1 Apel Sehari Bisa Tekan Resiko Kematian 35 Persen
Saltmere mengaku tidak kaget ketika peneliti menemukan manfaat unik dari jenis rumput ini.
Prof Darren Martin dari University of Queensland menunjukkan kondom tertipis dan terkuat di dunia.
Proses pemanfaatan rumput spinifex yang dibudidayakan tersebut mulai ketika rumput itu sudah siap dipanen, lalu dihancurkan untuk dibawa ke laboratorium di Brisbane.
Selanjutnya, rumputan tersebut dijadikan bubuk dan diproduksi sebagai nanofibre. Tim peneliti telah menguji kekuatan fiber ini dengan cara menambahkannya ke bahan lateks untuk memproduksi kondom.
Professor Darren Martin mengatakan, temuan ini bisa mengubah industri plastik.
"Yang kami temukan sebenarnya adalah jika rumput ini dihancurkan menjadi serpihan kecil, justru menjadi sangat halus dan kuat," jelasnya.
"Nah, jika bubuk itu kemudian ditambahkan ke lateks, maka jadinya kondom paling tipis dan paling kuat," kata Prof. Martin.
Prof. Martin mengaku penemuan ini telah menarik perhatian dunia internasional.
"Banyak yang menyatakan tertarik dari kalangan industri besar dan jika tak ada halangan produksi kami sudah siap dalam tiga tahun ini," ujarnya.
"Tahapan sekarang baru memproduksi 5 kg bahan rumput ini perhari, sehingga dalam setahun kami sudah memiliki bahan yang cukup untuk menyuplai kondom ke seluruh dunia," katanya.
Rumputspinifex tumbuh liar di sedikitnya 30 persen daerah pedalaman Australia.
Menurut Saltmere, pihaknya berencana menciptaka perkebunan khusus rumput ini untuk menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat.
Rumput jenis spinifex mulai dibudidayakan oleh warga aborigin.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Kekurangan Guru Matematika dan Sains