Australia sepertinya tidak akan mampu mencapai target mutu air untuk menjaga kelestarian hamparan rumput lau di situs warisan dunia UNESCO, Great Barrier Reef.Kepala Ilmuwan Peneliti di Institut Ilmu Pengetahuan Kelautan Australia (AIMS), Dr Frederieke Kroon mengkaji kebijakan lingkungan yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk melindungi situs Great Barrier Reef. "Menurut pandangan kami upaya yang dilakukan saat ini tidak cukup untuk mencapai target mutu air yang ditetapkan pada Rencana Nasional untuk Terumbu Karang Great Barrier reef 2050,” katanya. Rencana tersebut diluncurkan oleh Pemerintah Federal di Queensland tahun lalu dan mencakup target ambisius seperti pengurangan 50 persen aliran limbah nitrogen pada tahun 2018 dan 80 persen pengurangan pada 2025. Komite Warisan Dunia UNESCO meninjau dokumen setebal 103 halaman itu tahun lalu dan akhirnya memutuskan untuk tetap mempertahankan status situs warisan dunia. Meski demikian, penelitian ilmiah yang dipublikasikan dalam Global Change Biology journal mendapati target tersebut sepertinya sulit untuk dipenuhi. "Polusi limbah dari darat termasuk endapan lumpur, limbah pupuk dan limbah pertanian msih menjadi ancaman utama pada situs Great Barrier Reef," kata Dr Kroon. Menteri Lingkungan Queensland, Dr Steven Miles mengatakan pemerintahannya telah menganggarkan dana hingga $100 juta dan menuntut Pemerintah Federal mengeluarkan anggaran dengan jumlah yang sama,” "Saya akan mendorong Pemerintah Federal untuk mendengarkan penasihat ilmiah mereka sendiri," katanya. "Target Mereka mungkin ambisius tapi target itu secara ilmiah telah terbukti memang diperlukan jika kita akan meningkatkan ketahanan terumbu karang GreatBarrier Reefs dan memberikan karang kesempatan berjuang." Menteri Lingkungan Hidup Federal Greg Hunt tidak tersedia diwawancarai, namun seorang juru bicara mengatakan melindungi terumbu karang Great Barrier Reef telah menjadi hasrat pribadi Menteri Hunt.". "Kita sudah banyak berinvestasi pada upaya-upaya yang direkomendsaikan dalam laporan resmi untuk memperbaiki kualitas air melalui dana $140 juta,” "Pemerintah Federal juga telah melakukan kepemimpinan dalam melarang pembuangan limbah dari pembangunan di ibukota Queensland di kawasan Taman Laut Great Barrier Reef dan diikuti oleh partai buruh Queensland,’ UNESCO tengah menantikan laporan berikutnya dari Pemerintah Australia pada tahun ini. Dalam artikelnya Dr Kroon mengatakan untuk mencapai target mutu air yang ditetapkan, pemerintah perlu melakukan 3 langkah. Dimana yang paling controversial adalah menutup sejumlah pertanian di sekitar perairan kawasan Great Barrier Reef agar aliran limbah di kawasan terumbu karang ini bisa dihentikan. "Ini bisa berarti menghentikan seluruh produksi di sepanjang kawasan lahan basah dan zona serapan air di kawasan terumbu karang Great Barrier Reef. Dan langkah ektsrim ini baru akan mampu memperbaiki kualitas air yang pada akhirnya akan berdampak pada terumbu karang Great Barrier Reef,” Namun sejumlah petani tebu dan perwakilan industri gula tebu di kawasan itu menilai langkah ini tidak diperlukan. Phil Marano, seorang petani gula tebu mengatakan "Kita berharap dapat tetap menanam tebu dalam beberapa hari,” katanya. "Seperti Anda lihat, kita membuat parit sehingga lapisan tanah disini bagus dan bersatu sehingga akan mencegah pupuk mengalir keluar dan pada akhirnya akan membantu mencegah endapan terbawa ke terumbu karang.”
BACA JUGA: Konsumsi 1 Apel Sehari Bisa Tekan Resiko Kematian 35 Persen
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasi Stres, Veteran Perang Jalani Terapi Penulisan Lagu