jpnn.com, JAKARTA - Australia dilaporkan telah melakukan tahap pertama pengujian klinis vaksin Covid-19. Hal ini dilakukan guna menghentikan penyebaran virus tersebut.
Pengujian ini dilakukan oleh Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO). Lembaga itu tengah menguji coba dengan menyuntikan dua vaksin Covid-19 terhadap hewan berjenis musang sebelum dicoba kepada manusia.
BACA JUGA: Update Corona 1 April 2020: Sudah Ada 1.677 Kasus, Pasien Sembuh 103 Orang
Menurut agensi sains nasional Australia, CSIRO menguji vaksin terhadap hewan mamalia itu karena hewan tersebut memiliki dampak virus corona yang sama seperti yang dialami oleh manusia.
CSIRO menyebut, uji coba tahap awal ini bakal memakan waktu sekitar tiga bulan. Direktur kesehatan CSIRO Rob Grenfell mengatakan, vaksin corona baru tersedia untuk umum sebelum akhir tahun depan.
BACA JUGA: Iming-iming Pemerintah Agar Warga Jakarta Tak Mudik
"Kami masih berpegang teguh pada 18 bulan optimis untuk pengiriman vaksin kepada konsumen umum. Sekarang ini, tentu saja, bisa berubah. Ada banyak tantangan teknis yang harus kami lalui," ungkap Grenfell seperti dilansir Reuters, Kamis (2/4).
Grenfell menambahkan, sejumlah ilmuwan tengah bekerja dengan kecepatan luar biasa untuk menemukan Vaksin Covid-19. Merekan bahkan sudah sampai tahapan pengujian pra-klinis hanya dalam waktu delapan minggu. Umumnya, para peneliti menghabiskan waktu hingga dua tahun sebelum masuk pengujian.
BACA JUGA: Pratikno Sanggah Pernyataan Fadjroel
Sementara untuk pengujian kepada manusia, Grenfeel berharap pengujian bisa dilaksanakan mulai akhir bulan ini.
"Jika kita dapat menghentikan virus yang terikat pada reseptor ferret dalam sistem pernapasan, ada peluang bahwa vaksin ini akan bekerja juga pada manusia," ungkap Grenfell.
Selain Australia, Amerika Serikat juga telah membuat kesepakatan dengan Moderna dan Johnson & Johnson untuk memproduksi vaksin dalam jumlah besar. Selain itu, Israel juga telah melakukan uji coba prototipe vaksin COVID-19 pada hewan pengerat di laboratorium bio-kimia. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian