Perusahaan manufaktur nanosatelit di Australia Selatan (SA), Inovor Technologies, membawa rencana bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi setelah menerima kucuran dana hampir setengah juta dolar dari Pemerintah Negara Bagian SA dan menandatangani kontrak dengan perusahaan ruang angkasa terbesar di Italia.
Direktur eksekutif Inovor Technologies, Matthew Telow, mengatakan perusahaannya akan menggunakan dana senilai $450.000 atau setara Rp4.7 miliar untuk menjual nanosatelit mereka ke perusahaan yang berminat.
BACA JUGA: Kontroversi Penampilan Macklemore di Grand Final NRL
Surat kesepakatan yang ditandatangani dengan perusahaan Italia, SITAEL, juga akan menyediakan ruang lingkup yang lebih luas untuk memproduksi satelit mikro dan mini serta aplikasi stasiun darat yang lebih besar dari produk Inovor saat ini.
"Ini merupakan sedikit suntikan dana untuk membantu kami membuat prototipe satelit kami saat ini masuk ke tingkat produksi dari pesawat luar angkasa,â kata Dr Telow.
BACA JUGA: Tindak Kriminal Menurun di Victoria Pertama Kali Dalam Enam Tahun
"Ini sesuatu yang hebat dan menggairahkan, kami [selama ini] terus menahan diri. [Operasi] kami terus berjalan lamban, tapi dengan suntikan uang tunai ini akan bisa meningkatkan kemampuan kami."
Dia mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Australia telah membeli armada satelit dari Amerika Serikat, namun produk buatan lokal mereka akan terus mempertahankan investasi di Australia Selatan.
BACA JUGA: Kian Banyak Pemakai Narkoba Alami Gangguan Jiwa
"Begitu banyak orang mempelajari teknik kedirgantaraan dan harus pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan," kata Dr Telow.
"Ini sekarang kesempatan bagi orang-orang yang akan lulus dari universitas atau kembali dari luar negeri dan membangun teknologi satelit di Australia Selatan."Â SA akan 'masuki industri antariksa internasional'
Menteri Perindustrian Luar Angkasa, Kyam Maher, mengatakan bahwa kemajuan Inovor dalam lima tahun, terakhir sejak mulai menonjol dibandingkan perusahaan-perusahaan Australia Selatan lainnya, kini sedang dalam perjalanan untuk mendapatkan porsi di pasar industri ruang angkasa internasional yang bernilai $ 400 miliar (atau setara Rp 4 kuadriliun). Satelit kecil ini dapat menghabiskan dana hingga miliaran dolar.
ABC News: Simon Royal
"Beberapa manfaat potensial termasuk mampu mengukur stok terpencil, mengukur barang di kebun anggur ... mengukur perubahan iklim," kata Maher.
Inovor Technologies menciptakan satelit miniatur atau "CubeSats" yang membantu membawa teknologi komunikasi ke luar angkasa dan menghabiskan biaya hingga $ 1 juta (atau setara Rp 10 miliar).
Meskipun mereka telah mengalami masalah komunikasi dengan salah satu CubeSats yang diluncurkan, Dr Telow mengatakan bahwa suntikan dana itu berarti mereka dapat menciptakan produk yang andal karena mereka akan membuat semua komponen itu sendiri.
"Kami ingin memiliki kendali atas keseluruhan sistem, jadi kami telah menyediakan platform yang meyakinkan agar kita mengetahui seluk beluknya," katanya.
Maher setuju bahwa Inovor Technologies membutuhkan kesempatan untuk belajar dari kesalahan-kesalahan itu.
"Mereka berhasil menjalankan tim ... ada banyak alasan untuk optimis tentang prospek Inovor," katanya.
Dalam dua bulan ke depan Inovor akan menyelesaikan struktur bisnisnya dengan SITAEL, namun kesepakatan ini bisa memberi sejumlah kantor start-up kecil Inovor sebuah berkesempatan untuk berkembang. Mahasiswa Universitas Adelaide dengan cubesat.
ABC
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sosialisasi Kartu Diaspora Indonesia di Australia