Dewan Ternak Australia (CCA) menyatakan sama sekali tidak khawatir dengan aturan baru tentang impor ternak di Indonesia yang memungkinkan masuknya sapi-sapi dari Brasil dan India.
"Kami tidak bisa berharap bahwa Indonesia hanya akan mengimpor sapi dari Australia," kata Peter Hall dari CCA.
BACA JUGA: Tony Abbott Kecam Perbuatan Rasis Warganya di Kereta Brisbane
"Kami sudah tahu bahwa Indonesia selama ini mencari pasokan ternak untuk memenuhi permintaan pasar yang kian meningkat."
Pernyataan ini disampaikan Peter Hall menanggapi UU baru yang berlaku di Indonesia, yang dimaksudkan untuk mengatasi harga daging sapi yang tinggi dan sekaligus mendorong peningkatan produksi sapi dalam negeri.
BACA JUGA: Lebih 10 Persen Warga Australia Tunggak Bayar Listrik
Seperti dikutip oleh media lokal di Indonesia, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan, risiko infeksi penyakit kaki dan mulut pada sapi dari Brasil dan India bisa diminimalisir.
Sebab dengan UU baru ini, diatur bahwa sapi impor harus dilengkapi dengan sertifikat sehat, izin impor dari menteri pertanian, serta akan dikaratina di tempat terpisah sehingga tidak bercampur dengan sapi lokal di Indonesia.
BACA JUGA: Menolong Tunawisma Lewat Musik Hiphop
Indonesia dan Australia saat ini termasuk negara yang ternak sapinya bebas penyakit kaki dan mulut (FMD, foot-and-mouth disease).
Penyakit FMD pada sapi ditemukan di India, Pakistan, Bangladesh, Myanmar, Semenanjung Malaysia, Thailand, Vietnam dan China.
Sementara Singapura, Brunei, Filipina, Sarawak dan Sabah di Malaysia Timur, semuanya bebas penyakit FMD.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ararat, Kota Paling Gemuk di Australia Sukses Atasi Kegemukan