Australia Tampung Pencari Suaka di Timor Leste

PM Gillard Klaim Ramos Horta Setuju

Rabu, 07 Juli 2010 – 12:51 WIB
SUAKA - Sekelompok pencari suaka asal Sri Lanka saat terlihat di kapal yang mereka tumpangi. Foto: France24.com.
SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Julia Gillard memperketat aturan keimigrasian AustraliaTidak mau terjebak dalam masalah sosial dan ekonomi yang ditimbulkan para pencari suaka, pemimpin perempuan itu berencana membangun pusat suaka di Timor Leste

BACA JUGA: Dua Menteri Prancis Berhenti

Dengan demikian, dia berharap agar Australia tidak lagi kebanjiran imigran.

Rencana tersebut disampaikan Gillard dalam pidato perdananya mengenai kebijakan luar negeri Australia, Selasa (6/7) kemarin
"Pemerintah (Australia) wajib memperlakukan para pencari suaka legal di negeri ini dengan adil

BACA JUGA: BBM Naik, India Lumpuh

Tapi, pemerintah juga tetap harus memastikan keamanan perbatasan kita," tandas tokoh berusia 48 tahun itu, seperti dilansir Associated Press.

Berdasar alasan tersebut, pengganti Kevin Rudd itu berencana membangun Pusat Suaka Regional di Timor Leste
Konon, rancangan tersebut sudah dibahas dengan pemerintah negeri tetangga Australia itu

BACA JUGA: Kokain Diselundupkan di Replika Trofi PD

Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta diklaim telah memberikan lampu hijauNamun, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres, masih mempertimbangkan gagasan Gillard itu.

"Pusat Suaka Regional jelas akan membuat para penyelundup manusia yang biasanya mengirimkan imigran gelap ke Australia dengan perahu tidak berkutik," tandas GillardDia yakin, sindikat human trafficking akan berpikir dua kali untuk mengirimkan manusia perahu ke AustraliaSebab, setelah menempuh perjalanan panjang yang penuh resiko, para imigran gelap itu bakal dikirimkan ke Timor Leste.

Sebenarnya, Australia bukanlah negara favorit para pencari suakaSelama ini, Prancis, Amerika Serikat (AS), Jerman dan Inggris, masih menjadi negara tujuan utama pencari suakaNamun, selama tiga tahun terakhir, Australia kebanjiran imigran gelap Asia yang datang lewat IndonesiaDiperkirakan, jumlah pencari suaka yang tiba di Australia dengan menumpang 150 perahu itu 4.000 orang.

Sebagian besar pencari suaka tersebut berasal dari Afghanistan dan Sri LankaMereka rela berdesak-desakan dalam perahu dan terombang-ambing berhari-hari, hanya demi mengadu nasib di AustraliaPadahal, untuk mendapatkan sedikit tempat di perahu-perahu sederhana itu, mereka harus membayar mahal kepada anggota sindikat penyelundup manusia.

Tapi, begitu menginjakkan kaki di Australia, para pencari suaka itu harus berurusan dengan hukumMereka yang tidak berbekal dokumen lengkap terpaksa diamankan di rumah-rumah tahanan AustraliaMenjelang lengser beberapa waktu lalu, Rudd sempat membekukan seluruh permohonan suaka imigran Afghanistan dan Sri LankaMasing-masing selama enam dan tiga bulan.

Sementara, terobosan Gillard itu disambut positif para penasihat pengungsiDengan didirikannya Pusat Suaka Regional, mereka yakin para pencari suaka akan mendapatkan perlakuan yang lebih layak selama permohonan mereka diproses"Dari sudut pandang kami, proposal tersebut sangat positif," ujar John Gibson, pimpinan Dewan Pengungsi Australia.

PM Selandia Baru John Key juga mendukung ide Gillard tersebutMenurut dia, gagasan itu pun bermanfaat bagi pemerintahannya"Selandia Baru juga tidak luput dari masalah (kebanjiran imigran gelap) ituSaya kepada publik sudah menegaskan bahwa jika ukuran perahu yang mereka tumpangi sedikit lebih besar, para imigran gelap itu pasti akan mencapai Selandia Baru," tandasnya kepada Agence France-Presse(hep/c4/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petraeus Yakin AS Menang di Afghanistan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler